Fokus Kuliah, Satu Personel LUHOP Mengundurkan Diri

LUHOP singkatan dari Lhoksukon Hip Hop. Komunitas ini berdiri sejak 2012 lalu.

Personel Komunitas Lhoksukon Hip-Hop alias LUHOP kini berkurang satu orang setelah Luthfi AQ mengundurkan diri. Kini personel LUHOP yang tersisa tinggal 13 orang.

13 personel yang tersisa yaitu Zulfahmi Aulia “Fluzail” (Rapper & Beat Maker), Almunawir “Awien Gapie Bandet” (Beatboxer & Rapper), Hidayatullah “Dayat GB” (Beatboxer, Rapper & Beat Maker), Oddie Sahputra “Oddie DC” (Rapper), Romy Arza “Romy B.O.W (Beatboxer & Rapper).

Muhammad Fadhil “Fadhil B.O.W” (Rapper), Irfan Hadi Saputra “Irfan SPJ” (Rapper), Oky Reza “Oky SPJ” (Rapper), Rahmad Aulia Roza “Oja” (Rapper), Maksalmina “Maxal Vey” (Beatboxer & Rapper), Martunis “Unieyz Gyal” (Rapper), M Ilfan Al Ghazali “Ipan” dan M Alief Akbar “A-Al”.

Kepada ATJEHPOSTcom, Kamis 13 Februari 2014, Muhammad Luthfi Al-Qauli atau yang kerap disapa Luthfi AQ, via pesan Blackberry Messenger mengatakan, ia resmi mengundurkan diri dari Komunitas LUHOP sejak November 2013 lalu. Kini ia fokus kuliah dan menekuni dunia fotografi.

“Bagi saya LUHOP itu sudah seperti keluarga. Hanya saja, saat ini saya memilih fokus kuliah. Selain itu saya juga menekuni photography, hitung-hitung menambah uang saku. Mulai dari hunting model, permintaan foto prawedding hingga resepsi perkawinan,” beber remaja berusia 19 tahun itu.

Saat ini Luthfi AQ tercatat sebagai mahasiswa S1 Teknik Mesin Universitas Syah Kuala (UNSYIAH) Banda Aceh.

“Untuk saat ini saya ingin fokus pada tugas-tugas kuliah, jadi tidak ada waktu untuk music. Namun demikian saya mencintai Hip-Hop. Suatu saat saya pasti akan kembali meramaikan music Hip-Hop Aceh,” tukasnya.

LUHOP berdiri pada pertengahan tahun 2012 lalu atas usul iseng-iseng saat ngumpul bersama di kantin sekolah. Setelah sempat saling memberi pendapat tentang genre musik yang akan diusung, akhirnya para remaja ini memilih Hip-Hop.

Soal terpilihnya nama Luhop, ini ceritanya, saat Awien bersama Fluzail hendak ke Lhokseumawe, ban sepeda motor yang mereka tumpangi gembos di tengah lokasi perbaikan jalan. Kala itu sedang hujan sehingga jalan penuh lumpur.

Saat melihat lumpur, tiba-tiba muncul ide menjadikan lumpur sebagai nama untuk grup mereka. Namun Awien mengambil versi lumpur dalam Bahasa Aceh, yakni Luhop yang berarti Lhoksukon Hip Hop. Ide itu pun disambut baik oleh Fluzail dan teman lainnya.

“Kita ingin seperti lumpur yang menembel dan membekas. Begitu juga Luhop, kita ingin tetap membekas dan melekat di hati pendengar. Khususnya pecinta music hip hop”, ujar Awien yang mendapat anggukan dari teman-temannya beberapa waktu lalu.[]

Baca Juga

Hip Hop Lhoksukon Luncurkan Mini Album Tanda Tanya

[Foto]: Aksi Komunitas Hip Hop Lhoksukon Galang Dana untuk Gaza

Lhoksukon Hip-Hop Gelar Aksi Kemanusiaan #SaveGaza

Plh Wali Kota Banda Aceh: Kita Tidak Larang Musik, Tapi...

Band Muslim Amerika: Aceh People Very Strong

You Might Missed It

Pria Amerika Pecandu Narkoba Ini Akhirnya ke Pelukan Islam

Abdul Musawir Bikin Atjeh FC Unggul Sementara

Mualem: Aceh Perlu Membangun Komunikasi Politik dengan Pemerintah Pusat

Gempa Kembali Guncang Aceh

Di Dayah Abu Kuta Krueng, Irwandi Disapa 'Pak Gubernur'

Apa yang Kau Cari di Prancis, Pak Dewan?

Nyoblos di Seuneuddon Bersama Kak Na, Ini Harapan Wagub Mualem

Motif Penggranatan Kantor Partai Aceh Belum Diketahui

[VIDEO] Jusuf Kalla: Teman-teman Bilang, Ah, Aceh Memang Mau Merdeka