Museum Islam Samudra Pasai belum Difungsikan

Total biaya pembangunan Museum Islam Samudra Pasai mencapai lebih kurang Rp6,5 miliar.

PEMERINTAH Aceh Utara belum memfungsikan Museum Islam Samudra Pasai yang dibangun di Desa Beuringen, Kecamatan Samudera. Museum tersebut dibangun dengan dana Otonomi Khusus (Otsus) sejak tahun 2011 di atas lahan seluas 500 meter.

“Gedung Museum Samudra Pasai sudah selesai dibangun, tapi sampai sekarang belum difungsikan. Kita berharap dinas terkait segera mengisi museum itu dengan benda-benda peninggalan sejarah Samudra Pasai agar tidak hilang atau rusak,” kata Ali, warga Geudong, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Sabtu, 24 Mei 2014.

Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan pada Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan Aceh Utara, Nurliana NA, mengatakan, gedung Museum Islam Samudra Pasai akan difungsikan pada akhir tahun ini setelah dibangun pagar dengan dana Otsus sekitar Rp1,5 miliar.

“Pagar merupakan lanjutan pembangunan Museum Islam Samudra Pasai tahap keempat atau tahap akhir. Jadi akhir tahun ini, kami (Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Aceh Utara) akan pindah kantor ke museum itu, kemudian kita lengkapi interior dan eksteriornya,” ujar Nurliana.

Nurliana menjelaskan, rekanan pelaksana telah menyerahkan gedung museum tersebut kepada Pemkab Aceh Utara,  April lalu. Sejak saat itu, kata dia, pihaknya langsung mempekerjakan dua orang juru pelihara museum. “Museum akan kita isi dengan kitab-kitab kuno atau manuskrip, peralatan adat, peralatan musik tradisonal Aceh, dirham, dan benda lainnya peninggalan Samudra Pasai,” katanya.

Jika sudah selesai dibangun pagar, kata Nurliana, total biaya pembangunan Museum Islam Samudra Pasai mencapai lebih kurang Rp6,5 miliar.

Sedangkan Monumen Islam Samudra Pasai yang dibangun tidak jauh dari lokasi museum, tahun ini memasuki tahap konstruksi dengan dana APBN sekitar Rp5 miliar. “Paket konstruksinya dalam proses pelelangan,” ujar Nurliana.

Nurliana menyebut monumen memiliki 11 item bangunan, termasuk rumah adat Aceh, galeri-galeri lengkap dengan ornamennya. “Dengan monumen dan museum ini kita ingin mengingatkan kejayaan Aceh di abad ke-13 kepada generasi sekarang dan masa akan datang. Dan kita harapkan lokasi wisata sejarah itu nantinya mampu mendatangkan PAD (Pendapatan Asli Daerah),” katanya.[]

Baca Juga

Museum Rp7,5 Miliar Akan Diisi Benda Peninggalan Samudra Pasai

[FOTO] Museum Samudra Pasai di Aceh Utara

Museum Samudra Pasai Belum Difungsikan, Mengapa?

Alfian Husein: Publik Dapat Menggugat Pemerintah Soal Tinggalan Sejarah

Rafly: Pemerintah Lalai Soal Peninggalan Sejarah Aceh

You Might Missed It

[FOTO]: Suasana Peringatan Maulid di Rumah Abu Razak

Gayatri, Anak Ajaib '14 Bahasa' yang Pernah Jadi Duta Kodam Pattimura

Ribuan Warga Banda Aceh Larut Dalam Zikir Akbar

[FOTO]: Mualem Bertemu Investor di Jakarta

Sikapi Protes Warga Geumpang, Gubernur: Usaha Jangan Memudaratkan Orang Lain

Alquran Bisa Menebak Tahun Kelahiran Manusia?

Banyak Dewan Tak Hadiri Kupi Beungoh Bersama Gubernur, Ini Kata Ketua Fraksi PA

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Bantu Palestina Lawan Israel

Senator Asal Aceh Kecewa Jokowi Bebaskan Pollycarpus