SEORANG janda di Aceh Utara yang mengidap AIDS dilaporkan telah meninggal dunia dalam perawatan medis di Banda Aceh. Sedangkan dua anaknya positif HIV terus mendapat perawatan intensif di salah satu rumah sakit.
“Janda itu sempat dirawat selama dua minggu di salah satu rumah sakit di Lhokseumawe, kemudian kita rujuk ke Banda Aceh untuk perawatan lanjutan. Sehari dirawat di sana, ia meninggal dunia pada Jumat kemarin,” ujar Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Aceh Utara, dr. Makhrozal, kepada ATJEHPOST.co lewat telpon seluler, Senin, 18 Agustus 2014, sore.
Makhrozal menyebutkan, pihaknya memberikan perhatian serius terhadap perawatan dua Balita anak almarhumah janda itu yang positif HIV. “Dua Balita itu sedang dirawat secara intensif di salah satu rumah sakit. Meski masih stadium HIV, perlu penanganan serius,” kata Makhrozal yang juga Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia, Lhokseumawe.
Sebelumnya diberitakan, seorang janda dan dua bayi di bawah lima tahun (Balita) di Aceh Utara dipastikan positif HIV/AIDS. Temuan tiga kasus terbaru tersebut menambah jumlah penderita HIV/AIDS di Aceh Utara hingga tahun ini mencapai 40 kasus.
Sekretaris KPA Aceh Utara, dr. Makhrozal, kepada para wartawan, awal pecan lalu, mengatakan, pihaknya memastikan janda dan dua anaknya yang masih Balita itu positif HIV/AIDS setelah dilakukan pemeriksaan. Mulanya, kata dia, ibu rumah tangga itu berobat ke RSUD Cut Meutia.
“Karena curiga dengan kondisi pasien, petugas medis memeriksa secara intensif. Hasilnya perempuan yang merupakan seorang janda itu positif AIDS. Diperkirakan yang bersangkutan sudah mengidap AIDS antara lima hingga 10 tahun,” ujar Makhrozal. (Baca: Janda dan 2 Balita Positif HIVAIDS Aceh Utara Capai 40-Kasus).[]
Editor: Murdani Abdullah