01 September 2014 22:16 WIB
MENTERI Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung memastikan menghadiri IMT-GT di Aceh pada 13 September mendatang. “Sekaligus akan berkunjung ke PT. Arun untuk melihat rencana pemusatan lokasi industri di Arun,” katanya di Jakarta, Senin 1 September 2014.
Kepastian kehadiran Chairul Tanjung ini setelah dilobi secara khusus oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah saat membahas berbagai hal soal Aceh menyangkut perekonomian. Di antaranya adalah soal RPP Migas, pengelolaan bersama Asset Pemerintah Aceh di Arun, dan menghidupkan Kawasan Industri Lhokseumawe.
Menteri Chairul menanggapi positif semua pembahasan soal kepentingan rakyat Aceh yang dibawa Gubernur Zaini. Bahkan berjanji menyampaikan langsung kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, Chairul secara langsung menyatakan kesediaannya hadir dalam acara IMT-GT, dan sekaligus memberi kuliah umum di Unsyiah Banda Aceh.
Adapun persiapan acara IMT GT sudah sangat matang. Ini terlihat pada rapat akhir (29/8/2014) persiapan pelaksanaan acara segitiga pertumbuhan Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT) di aula serba guna kantor Gubernur Aceh. Di sii hadir hadir undangan baik dari Kementerian Luar Negeri RI maupun dari Pemprov Sumatera Utara, para panitia pelaksana mulai dari Kementerian Koordinator Perekonomian RI, para kepala SKPA dan instansi vertikal, pihak perhotelan dan penerbangan di Aceh.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang diwakili Sekda Aceh, Dermawan mengungkapkan bahwa gubernur sangat mengapresiasi atas antusiasme yang tinggi untuk persiapan acara ini. “Terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah mempercayai Aceh sebagai tuan rumah acara berskala internasional. Pemerintah Aceh dan pihak-pihak terkait seperti pihak keamanan, BPKS, BUMN, perhotelan, pengusaha sangat mendukung acara ini, selain sukses penyelenggaraan Aceh juga diharapkan dapat mengambil peran penting dalam kerjasama regional berbagai bidang” ujar Sekda mengutip pernyataan Gubernur.
Gubernur juga berterima kasih kepada Thailand dan Malaysia yang memberi kesempatan kepada Aceh untuk memasukkan dua inisiasi baru (new initiatives) yaitu potential reverse investment of Aceh yaitu, kerjasama antara Aceh dan Malaysia di sektor perdagangan agro-industri, pembangunan pabrik pakan ternak, dan pendirian Agro-bazar produk Malaysia di Banda Aceh.
Proyek lainnya yang ditawarkan oleh pemerintah Aceh yaitu Peningkatan air connectivity (Phuket-Krabi-Sabang) dan Roro services untuk jaluar pelabuhan Ranong-Phuket-Sabang/Malahayati dan Krueng Geukeuh-Penang/Port Klang.
Sementara itu, Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, Iskandar sebagai ketua panitia pelaksana menyampaikan kesiapan panitia penyelenggara dan materi yang akan dibahas dalam serangkaian pertemuan IMT-GT 2014. Rapat ini merupakan rapat akhir kesiapan penyelenggaraan (logistic arrangement) acara ini.
Aceh mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan acara pertemuan forum regional segi tiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia Thailand Growth Triangle, (IMT-GT) dan 20 Tahun pertemuan para menteri (Ministerial Meeting), 21 tahun pertemuan para pejabat senior-Senior Official Meeting (SOM) serta 11 tahunpertemuan para Gubernu-chief Minister and Governor Forum and Related Meetings yang akan berlangsung pada tanggal 11-14 September 2014 di Banda Aceh.
Ditunjuknya Aceh sebagai tuan rumah sebagai rekomendasi dari pertemuan di Thailand tahun lalu, dimana pada waktu itu Gubernur Aceh dipilih sebagai ketua delegasi Indonesia pada forum tersebut.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi dam meningkatkan perdagangan di kawasan Indonesia-Malaysia, meningkatkan pertumbuhan sektor pariwisata dan investasi, memperkuat jaringan infrastruktur, mendukung integrasi kawasan sub- regional,permasalahan-permasalahan pengembangan SDM, tenaga kerja dan Lingkungan hidup serta memperkuat struktur tenaga kerja” ujar Iskandar, yang minggu lalu bertindak sebagai ketua delegasi Indonesia pada pertemuan di Thailand.
Peserta acara terdiri dari Indonesia yaitu 10 provinsi di Sumatera (Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat) Malaysia 8 Negara bagian (Melaka, Kedah Kelantan, Negeri Sembilan, Penang, Perak, Perlis, Selangor) dan Thailand 14 Provinsi (Nakhon Si Thammarat, Narathiwat, Pattani, Phatthalung, Satun, Songkhla, Trang, Yala, Chumpon, Krabi, Phangnga, Phuket, Ranong, dan Surat Thani). “Diharapkan Gubernur dari berbagai provinsi di tiga Negara tersebut akan hadir ke Aceh. Selain itu, juga para pelaku bisnis yang dapat dijadikan sebagai momentum kerjasama Aceh Malaysia dan Thailand.
Acara itu direncanakan diikuti sekitar 239 undangan dari tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand. Pengusaha sebagai mitra penting dan pelaksana program IMT-GT terutama dari Aceh akan menjadi bagian tak terpisahkan dalam rangkaian acara IMT-GT ini.
Pertemuan selama 4 hari tersebut akan membahas berbagai agenda. Pada hari pertama, berlangsung Joint Business Council (JBC), pertemuan para pebisnis dari tiga tiga Negara tersebut diharapkan dapat membuka berbagai peluang kerjasama antar investor di kawasan ini. Siang hari akan dilanjutkan dengan pertemuan Sekretariat Nasional IMT-GT.
Untuk Indonesia, secretariat IMT-GT berada di Kantor Kementerian Perekonomian RI di Jakarta, dibawah koordinasi Deputi VII Kerjasama Ekonomi Internasional, Menko Perekonomian. Pada malam hari, dilanjutkan makan malam untuk Senior Official Meeting (SOM) atau para pejabat senior dari tiga Negara.
Pertemuan dibagi dalam 6 kelompok kerja (working group) yang diketuai oleh perwakilan negara masing-masing, yaitu Bidang Infrastruktur dan Transportasi (Thailand), Perdagangan dan Investasi (Thailand), Pariwisata (Indonesia), Produk Halal dan Jasa (Indonesia), Pengembangan Sumber Daya Manusia (Malaysia), Pertanian, Agro-industri dan Lingkungan (Malaysia).
Diharapakan akan terbuka peluang kerjasama investasi, perdagangan, pengembangan SDM, dan pembangunan infrastruktur.
Sementara itu, Dr. Rizal Afandi Lukman sebagai Deputi Kerjasama Ekonomi Internasional Menkoperekonomian RI mengungkapkan bahwa Aceh sangat special, forum ini akan menjadi langkah awal bagi Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlaku akhir 2015.
“Deputi sangat yakin dengan kesiapan pemerintah Aceh bahwa acara ini akan berlangsung sukses. Direncanakan Menkoperekonomian Chairul Tanjung berkunjung ke Aceh ditemani dengan beberapa menteri kabinet Indonesia Bersatu. Dari Malaysia dan Thailand juga Menteri Perekonomian masing-masing Negara diharapkan akan hadir pada pertemuan penting ini,” kata Rizal. []
2012 © atjehpost.co