KEPALA Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan (Keswanak) Aceh, M. Yunus, mengaku tak ambil pusing soal rendahnya kinerja dan daya serap APBA 2014 di lembaga yang dikepalainya itu.
Sebagaimana yang diketahui, situs P2K APBA merilis, hingga 11 September 2014, realisasi anggaran di Keswanak masih 27 persen. Lembaga Percepatan dan Pengendalian Kegiatan (P2K) APBA memasukan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh termasuk dalam katerogi 12 SKPA berkinerja paling rendah.
“Itu tidak menjadi suatu masalah. Mau merah rapor ya merah lah, tapi kenyataan nya tidak merah di lapangan,” ujar M. Yunus yang dihubungi oleh Atjehpost.Co, Senin 15 September 2014.
Kata dia, rapor merah ini terjadi karena kontraktor tidak mau mengurus uang muka untuk mengerjakan paket pekerjaan.
“Kontraktor tidak mau ngurus uang muka, mereka ingin ngambil sekaligus. Alasan mereka malas ngurus, sehingga sebagian kontraktor tidak punya uang sehingga terlambat pelaksaan nya,” ujar dia.
Editor: Murdani Abdullah