DENI Tarmizi, 23 tahun, pegawai kontrak salah satu dinas di Lhokseumawe diamuk massa dan akhirnya ditangkap polisi lantaran diduga mengintip mahasiswi kedokteran mandi dengan webcam. Kejadian tersebut berlangsung di sebuah kompleks perumahan di Kandang, Muara Dua, Lhokseumawe, Rabu, 1 Oktober 2014.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lhokseumawe AKP Decky Hendra Wijaya kepada ATJEHPOST.co, Kamis, 2 Oktober 2014, mengatakan, pihaknya juga mengamankan barang bukti satu unit laptop dan kamera web (webcam) yang digunakan tersangka Deni Tarmizi untuk mengintip sejumlah mahasiswi mandi.

Decky menjelaskan, kejadian tersebut berawal sekitar pukul 13.00 WIB, kemarin (Rabu). Saat itu, Deni Tarmizi meletakkan laptopnya di ruangan dapur rumahnya. Ia kemudian memasang webcam tersambung dengan laptop ke kamar mandi rumah kost mahasiswi yang bersebelahan dengan ruangan dapur rumahnya.

“Tenaga kontrak salah satu dinas itu memasukkan webcam lewat lubang angin yang menghubungkan ruangan dapur rumahnya dengan kamar mandi rumah kost mahasiswi itu. Ada sekitar lima mahasiswi kedokteran yang kost di situ,” kata Decky didampingi Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Bripka Edi Saputra.

Sesuai laporan pengaduan korban, kata Decky, dari pukul 16.00 hingga 18.00 WIB kemarin (Rabu) ada empat mahasiswi yang mandi di kamar tersebut. “Jam empat (16.00), jam lima (17.00) dan jam enam (18.00) kemarin ada empat mahasiswi yang mandi di situ. Mahasiswi yang mandi jam enam (18.00) melihat webcam itu, lalu ditarik tapi kabelnya tersangkut,” ujarnya.

Menurut Decky, mahasiswi tersebut lantas melaporkan hal itu kepada perangkat desa setempat. Tidak lama kemudian massa mendatangi rumah Deni Tarmizi dan menghajar tersangka ini.

“Kita tiba di TKP sekitar jam delapan (20.00 WIB) malam tadi, saat itu massa masih mengepung rumah tersangka. Dibantu seorang anggota Brimob yang ada di lokasi itu, kita mengevakuasi tersangka dari dalam rumahnya. Saat kita evakuasi, massa kembali menyerang tersangka, tapi akhirnya berhasil kita amankan ke polres,” kata Decky.

Hasil pemeriksaan laptop tersangka, kata Decky, pihakya menemukan gambar/foto kamar mandi rumah kost mahasiswi itu yang diambil dengan webcam tersangka. “Untuk videonya (hasil rekaman dengan webcam) kita belum temukan. Nanti akan kita coba tarik dengan program aplikasi untuk mengetahui apakah ada video yang telah dihapus di laptopnya,” ujar dia.

Decky menambahkan, hasil pemeriksaan terhadap laptop tersangka juga ditemukan video porno. Tersangka Deni Tarmizi, kata dia, dijerat dengan pasal 27 ayat (1) juncto pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan pasal 31 jo pasal 32 Undang-Undang Nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi.[]