Presenter Metro TV Najwa Shihab akan datang ke Banda Aceh pada 17-19 Desember 2014 mendatang. Kedatangannya tak lain untuk mengisi rangkaian kegiatan Metro TV On Campus Unsyiah dengan acara puncaknya talk show Mata Najwa.
Najwa Shihab merupakan jurnalis senior yang menjadi host untuk talkshow Mata Najwa. Program ini tayang di Metro TV setiap Rabu pukul 20:05-21:30 WIB. Pada Jumat 19 Desember mendatang Mata Najwa akan dibuat di kampus Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, di gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh. (Baca: Dibuat di Unsyiah, Program Mata Najwa Hadirkan Menteri Susi)
Ini bukanlah kali pertama Najwa menginjakkan kakinya ke Tanah Rencong. Satu dekade lalu, putri kedua mantan Menteri Agama era Kabinet Pembangunan VII Quraisy Shihab itu juga pernah ke Aceh untuk meliput kondisi Aceh yang baru saja diguncang gempa dan tsunami dahsyat.
Atas laporan-laporannya yang telah memberi andil bagi meluasnya kepedulian dan empati masyarakat atas tragedi kemanusiaan tersebut, Najwa mendapat penghargaan dari PWI Pusat dan PWI Jaya pada 2 Februari 2005. Najwa dinilai sebagai wartawan pertama yang memberikan informasi mengenai tragedi tsunami secara intensif.
Mantan peserta program AFS Bina Antarbudaya ini tiba di Aceh pada 27 Desember, tiga hari setelah kejadian. Selama lima hari berada di Aceh, Najwa menjadi saksi mata atas musibah yang begitu dahsyat. Ia berada di antara tumpukan mayat yang sempat terlantarkan, juga menyaksikan betapa pemerintah tidak siap dengan kondisi itu. Publik barangkali masih teringat bagaimana ketika itu Najwa sangat emosional hingga menangis saat melaporkan kejadian itu.
Akrab dipanggil Nana, Najwa Shihab lahir di Makassar pada 16 September 1977. Sebelum bergabung ke Metro TV, alumni Fakultas Hukum UI ini sempat merintis karir di RCTI. Pada 2001 ia hijrah ke Metro TV. Sejak November 2009 ia menjadi pemandu untuk program Mata Najwa.
Tahun 2006 ia terpilih sebagai Jurnalis Terbaik Metro TV, juga menjadi nominator Pembaca Berita Terbaik Panasonic Award. Di tahun yang sama, bersama sejumlah wartawan dari berbagai negara, Najwa terpilih menjadi peserta Senior Journalist Seminar yang berlangsung di sejumlah kota di AS, dan menjadi pembicara pada Konvensi Asian American Journalist Association.
Tahun 2007, pengakuan terhadap profesionalisme Najwa tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga manca negara. Terbukti, selain kembali masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards, ia juga masuk nominasi (5 besar) ajang yang lebih bergengsi di tingkat Asia, yaitu Asian Television Awards untuk kategori Best Current Affairs/Talkshow presenter. Pengumuman pemenang dilangsungkan bulan November 2007 di Singapura. Jika pada Panasonic Awards pemenang dipilih dari jumlah sms terbanyak, maka penentuan pemenang pada Asian TV Awards dilakukan oleh panel juri yang beranggotakan TV broadcaster senior dari berbagai negara di Asia.
Kendati telah memutuskan untuk total di dunia jurnalistik dan TV broadcast, Najwa terus menerus berupaya memperkuat dan memperkaya wawasan keilmuannya. Awal 2008 mendatang dia akan terbang ke Australia sebagai peraih Full Scholarship for Australian Leadership Awards. Ia akan mendalami hukum media.
Tahun 2010, kembali Najwa Shihab masuk sebagai nominasi Presenter Berita Terbaik Panasonic Awards. Walaupun pada akhirnya Putra Nababan lah sebagai pemenangnya.
Najwa Shihab juga meraih penghargaan Young Global Leader (YGL) 2011 dari World Economic Forum (WEF) yang berkedudukan di Geneva, Swiss. Penghargaan YGL diberikan WEF setiap tahun terhadap para profesional muda berusia di bawah 40 tahun dari seluruh dunia.[berbagai sumber]
Editor: Ihan Nurdin