Tak semua hal bisa dijangkau oleh nalar manusia. Seperti halnya dalam proses evakuasi korban AirAsia QZ8501 yang dinyatakan jatuh pada Minggu, 28 Desember 2014 di Selat Karimata, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Ada banyak cerita yang terekam dan sulit dipercaya. Hanya mereka yang dianggap memiliki indra keenam yang bisa menyaksikannya. Seperti apa?
Berikut tiga cerita mistik yang berhasil dirangkum JPNN.com, dan kesaksian Ketua Tim DVI Jatim dan Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budiyono saat menggelar jumpa pers di Posko Crisis Center Polda Jatim seperti dikutip detik.com.
Di tubuh Cleaning Service RSUD Sultan Imanuddin Mengalir Darah
Sarinah, cleaning service (CS) yang bekerja di bagian luar sekitar ruang peti jenazah Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kalteng merasa takut. Bau mayat yang menyegat membuatnya merinding. Ketakutan wanita itu terus bertambah karena mendengar cerita kondisi jenazah saat ditemukan ada yang sudah tidak dalam keadaan utuh.
"Panas dingin juga sempat saya rasakan karena melihat tetesan darah mengalir," kata Sarinah seperti yang dilansir Kalteng Pos (Grup JPNN.com).
Cerita ketakutan Sarinah tidak berhenti sampai di sini. Bayang-bayang kegelisahan itu semakin menjadi ketika tiba di rumahnya.
Oleh anaknya, M Rahman yang berumur tiga tahun, dilihatlah darah yang mengalir di tubuhnya. "Mama, itu di tubuh dan wajah mama kenapa banyak darah sambil berteriak-teriak ," ujar Sarinah menirukan omongan anaknya.
Sarinah memercayai dan sadar bahwa roh korban yang meninggal telah mengganggu anaknya. Ia segera meminta tolong kepada Sarin, kakek yang dianggap 'pintar'. Dengan air yang telah dibacakan mantra, Sarin menyerahkan ke Rahman untuk meminumnya.
Selang beberapa menit sang anak tertidur pulas. "Selama lima hari bekerja membantu di rumah sakit anak ini tidak pernah seperti ini. Apalagi selama ini selalu ikut di rumah sakit saat saya bekerja tidak apa-apa, kata kakeknya ada sawan jenazah yang menempel di tubuh saya," ujarnya.
Dibayang-bayangi Pria Besar saat Sendiri di Mobil
Anggota TNI AU Lanud Iskandar, Mulyadi menceritakan peristiwa yang dialami itu terjadi saat hendak pulang ke rumahnya usai mengangkat jenazah dari ambulans di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng menuju pesawat Hercules TNI AD untuk diterbangkan ke Lanud Juanda, Surabaya.
Usai ikut mengangkat jenazah tersebut, kata dia, malam hari sekitar pukul 19.00 WIB, ia pulang ke rumah menggunakan mobil dengan menyetir sendiri. Tiba-tiba di sampingnya muncul sosok pria besar. Tapi bayangan itu muncul sepintas.
“Pria itu tiba-tiba duduk di samping saya. Perawakannya saat itu tinggi dan besar. Saya kaget, setelah itu dia cuman tersenyum kemudian menghilang,” kata Mulyadi.
Mulyadi menerka bahwa kemungkinan besar pria itu roh dari jenazah yang diangkutnya. Tujuan mendatanginya kata dia, kemungkinan untuk mengucapkan terima kasih kepadanya karena turut membantu mengevakuasi dan mengantarkan ke daerah asalnya.
“Kejadian itu sempat membuat bulu kuduk saya merinding malam itu. Karena itu sampai sekarang saya masih teringat,” katanya.
Tercium Bau Wangi, Jenazah Ajaib Itu Dikaitkan ke Syaiful
Temuan jenazah ini pun dihubungkan dengan sosok Syaiful Rahmat, teknisi avionic atau radio komunikasi Airasia QZ8501 yang dinyatakan hilang pada Minggu, 28 Desember 2014 di Selat Karimata, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Apalagi sebelum jatuhnya pesawat, Rudi yang merupakan rekan Syaiful di AirAsia bercerita mencium bau wangi dari tubuh pria yang dikenal supel, mudah bergaul dan relgius itu.
Tapi, kaitan jenazah ajaib dengan sosok Syaiful ini harus menunggu kerja dari Tim DVI Polda Jawa Timur yang melakukan identikasi. Karena jenazah yang jasadnya utuh ini juga dihubungkan dengan Marwin Sholeh, pria yang dikenal sebagai paranormal dan sudah diidentifikasi oleh Tim DVI, Jumat (9/1).
Kepada wartawan di Kantin Mapolda Jawa Timur, Jumat siang (2/1), Rudi menceritakan, bahwa dua hari sebelum tragedi AirAsia terjadi mengaku mencium bau harum pada tubuh Syaiful.
Dan wangi itu, tak pernah dia cium sebelumnya. Rudi amat yakin karena sehari-harinya dia juga berprofesi sebagai teknisi avionic di AirAsia.
"Dua hari sebelum kejadian, saya sempat mencium bau harum ketika berada dekat Syaiful. Baunya bukan bau harum karena parfum, tapi bau yang lain," cerita Rudi.
Keluarga Dihubungi oleh Nomor Korban Penumpang AirAsia
Ada cerita menarik di balik proses pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501. Salah satu keluarga dihubungi oleh handphone milik salah satu kerabatnya yang menjadi korban.
Kejadian ini diungkap Ketua Tim DVI Jatim dan Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budiyono saat menggelar jumpa pers di Posko Crisis Center Polda Jatim, Sabtu (10/1/2015).
Budiyono yang didampingi Menhub Ignasius Jonan serta Kepala Basarnas Surabaya Hernanto dan perwakilan AirAsia mengatakan upaya penyelidikan yang melibatan Densus 88 AntiTeror serta provider seluler.
"Kemarin ada salah satu keluarga penumpang yang merasa dihubungi oleh handphone yang dibawa penumpang yang menjadi korban," kata Budiyono tanpa menyebut identitas keluarga korban yang melapor itu..
Menurut Budiyono, saat nomer korban menghubungi keluarga itu disaksikan beberapa orang, termasuk dari pihak AirAsia yang memang sebelumnya sudah diajak koordinasi.
"Saat akan diterima mati, dicoba ditelpon lagi tidak bisa," tandas Budiyono.[] sumber: JPNN.com/sumber: detik.com
Editor: Boy Nashruddin Agus