KETUA Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA Unsyiah, Amrina, mengatakan penggunaan anggaran pendidikan Aceh untuk 2015 sangat boros. Pasalnya, miliar rupiah dana pendidikan dihabiskan untuk makan minum serta perjalanan dinas.
“Bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui pendidikan Aceh mendapat APBN sebesar itu, dikarenakan kurangnya transparansi Dinas Pendidikan Aceh dengan masyarakat,” kata Amrina kepada ATJEHPOST.co, Senin 9 Februari 2015.
Menurutnya, anggaran pendidikan hanya diketahui oleh pihak-pihak tertentu. Sedangkan informasi untuk masyarakat sangat tertutup.
Amrina juga mengatakan sangat dibutuhkan seorang pemimpin yang transparansi dengan masyarakat, baik itu instansi, mahasiswa, dan masyarakat umum. “Karena untuk kemajuan Aceh tidak cukup dengan peran mahasiswa saja, tetapi juga perlu kerjasama antara pemerintah dan peran kita sebagai mahasiswa,” katanya.
Sebenarnya, kata Amrina, pendidikan Aceh sendiri tidak kalah dengan provinsi-provinsi lainnya. Namun pemimpin-pemimpin di Aceh tidak jelas, khususnya Dinas Pendidikan Aceh.
“Masak uang miliaran lebih tersebut hanya digunakan untuk perjalanan dinas, honorer pegawai dan makan minum? Saya rasa itu mubazir dana, pendidikan Aceh masih butuh perhatian penuh dari pemerintah. Karena anggaran yang terdapat dalam RKA itu tidak masuk akal, kenapa tidak digunakan pada hal-hal yang lebih bermanfaat seperti pendidikan khusus untuk anak-anak Aceh demi memajukan Aceh ke depan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan Aceh mendapatkan anggaran sebesar Rp673.561.092.006 untuk 2015. Namun besarnya anggaran ini tak diperuntukan untuk peningkatan mutu pendidikan.
Berdasarkan data Rancangan Kegiatan Anggaran (RKA) Dinas Pendidikan Aceh 2015 yang diperoleh ATJEHPOST.co, banyak mata anggaran aneh di dinas yang dipimpin Anas M. Adam itu.
Salah satunya adalah mata anggaran makan dan minum yang mencapai Rp16.234.190.500.
Adapun rincian anggaran ini, seperti belanja makanan dan minuman harian pegawai Rp143.500.000, belanja minuman dan makanan rapat Rp2.471.087.000, belanja makanan dan minuman tamu Rp87.500.000, serta belanja makanan dan minuman pelatihan/kegiatan Rp13.532.103.500.[] Laporan Zahratil Ainiah
Editor: Murdani Abdullah