PANTAI Iboih Kota Sabang masih ramai dipadati para wisatawan sehari pasca karamnya boat wisata, Kamis 12 Februari 2015. Musibah ini menyebabkan seorang guru besar Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, meninggal dunia.
“Saat ini suasananya kembali normal. Aktivitas para wisatawan pun kembali seperti biasa,” ujar Geuchik Iboih, Iskandar, yang dihubungi ATJEHPOST.co, Jumat 13 Februari 2015.
Katanya, karamnya boat wisata di Iboih merupakan kecelakaan yang tak diharapkan. Namun musibah itu telah terjadi.
“Saat ini para wisatawan asing tetap beraktivitas seperti biasa. Ada yang menyelam dan sebagainya. Demikian juga dengan wisatawan local yang ingin melihat taman bawah laut dengan boat kaca. Masih ramai seperti biasa,” ujar Iskandar.
Kata Iskandar, boat kecil yang karam telah ditarik ke darat. Sedangkan boat kaca masih kandas di dasar laut.
“Belum ditarik. Belum tahu kapan ditarik,” ujar Iskandar.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan boat wisata di Sabang sekitar pukul 11.00 tadi mengakibatkan seorang guru besar dari Universitas Sumatera Utara (USU) meninggal dunia. Namanya Profesor Retno Widhiastuti.
Retno Widhiastuti adalah Ketua Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Pascasarjana USU Medan.
Manajemen Prodi Magister dikabarkan sudah mendapat kabar tentang kecelakaan ini. Namun, belum diketahui tentang proses pemulangan jenazah dari Sabang ke Medan.
Situs usu.co.id menyebutkan, Retno Widhiastuti adalah Guru Besar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, departemen Biologi. Keahliannya di bidang ekologi tumbuhan.
Disebutkan, Retno menggondol gelar doktoranda (dra) dari Universitas Soedirman, gelar magister of science (M.Si) dari USU, dan menyelesaikan pendidikan S3 dari Institute Pertanian Bogor (IPB). []
Editor: Murdani Abdullah