POLRES Jakarta Barat kembali menyita 2,5 ton ganja siap edar dari tangan jaringan ganja Aceh di bawah pimpinan Zaini.
Ganja bernilai miliaran rupiah itu, disita dari sebuah truk boks sepanjang 12 meter yang tengah melaju di ruas Jalur Trans Sumatera Riau menuju Jakarta. Ganja sebanyak itu dikirim langsung dari ladang-ladang ganja di sejumlah wilayah di Aceh.
Menurut Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono, ganja seberat 2,5 ton ini adalah kiriman keempat dalam dua bulan terakhir ini. Sebelumnya, jaringan ganja Zaini telah mengirimkan ganja dengan jumlah tak kalah banyaknya di mana dua di antara pengiriman itu berhasil menembus pasar narkoba di Jakarta.
"Dua pengiriman kita gagalkan, yang 2,5 ton dan yang kita sita 1,2 ton lalu di Kalideres," kata Kapolda, Jumat 13 Februari 2015.
Bagaimana ganja itu bisa lolos dari pantauan polisi di sepanjang jalur lintas Sumatera?
Unggung menuturkan, jaringan ganja Zaini berhasil meloloskan ganja dengan jumlah berton-ton dari Aceh dengan menggunakan modus baru yang cukup hebat.
"Mereka memodifikasi truk boks dengan menyekat ruangan dengan besi dan triplek untuk mengangkut ganja dari Aceh," papar Kapolda.
Agar tidak dicurigai, dalam perjalanan mengirim ganja dari Aceh ke Jakarta, truk sengaja dikosongkan.
"Mereka beberapa kali kena operasi polisi di jalan, tapi lolos karena saat dibuka, truk terlihat kosong, padahal di bagian depan boks telah dimodifikasi," ujar Unggung.
Mungkin Zaini cs bisa mengelabui petugas polisi di sepanjang jalur di Pulau Sumatera, tapi tidak dengan anggota satnarkoba Polres Jakarta Barat.
"Cukup mudah mengenali apakah truk benar-benar kosong atau tidak, bisa dilihat dari per truk," kata Unggung.
Jaringan ganja Zaini cukup rapi dalam mengemas ganja yang dikirimnya sehingga jika kurang jeli, timbunan ganja yang mencapai 2.000 bungkus tidak akan ditemukan. Diduga, Zaini dan jaringannya telah meraup keuntungan hingga ratusan miliar dari bisnis ganja itu.[]
Klik di sini untuk membaca berita-berita menarik lainnya dari viva.co.id
Editor: Yuswardi A. Suud