Lama tak terdengar kabarnya, pemerintah kembali melirik Sabang sebagai sebuah potensi ekonomi yang bisa digarap.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo meyakini dengan ditetapkannya Sabang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ) dan pelabuhan bebas, akan lebih mudah bagi pemerintah untuk menarik investor.
Untuk itu, kata dia, saat ini tengah disiapkan materi presentasi guna mempromosikan Sabang. Indroyono meminta Walikota Sabang Zulkifli Adam dan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) Fauzi Husin menyiapkan bahan presentasi guna dipaparkan kepada Bank Dunia.
“Kalau World Bank melihat presentasi dan bilang (Sabang) feasible, maka investor akan banyak yang mau,” kata dia, di Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Indroyono lebih lanjut mengatakan, yang dibutuhkan saat ini hanyalah mempromosikan Sabang. Sebab infrastruktur yang ada di Sabang jauh lebih lengkap ketimbang daerah lain seperti Batam. “Di Sabang semua ada, listrik, pelabuhan, bandara. Investasi yang bisa masuk ke sana misalnya, perikanan, software, dan perkapalan,” jelas Indroyono.
Indroyono mengakui, sepanjang 2000-2014 tak kurang dari Rp 2,8 triliun telah dikucurkan untuk pengembangan Sabang. “Kenapa kemarin tidak maju? Mungkin karena tsunami dan suasana tidak aman,” pungkas Indroyono.[] sumber: kompas.com
Editor: Boy Nashruddin Agus