KETUA Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyadari hubungannya dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri merenggang. Tak ingin memanaskan suasana, Prabowo memperkirakan retaknya hubungan mereka karena salah komunikasi.
Dia mengaku beberapa kali berupaya menjalin komunikasi dengan pimpinan partai banteng. Seperti halnya ketika perayaan Idul Fitri tahun lalu, Prabowo menyambangi kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Namun, setelah menunggu sekitar satu jam, Megawati tak kunjung datang menemuinya.
"Kalau dia tahu saya datang ke rumah, kan ada ajudan banyak, bisa dipanggil. Sudah sekian bulan, kok. Ya, tidak apa-apalah, mudah-mudahan karena salah komunikasi," kata Prabowo seusai menghadiri acara pendeklarasian guru besar yang mendukungnya sebagai calon presiden di Hotel Kartika Candra, Jakarta Selatan, Rabu, 3 April 2014.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu juga menyesali perjanjian Batu Tulis yang diteken lima tahun lalu oleh Gerindra dan PDIP menjelang pemilu presiden pada 2009 tidak dihormati oleh Megawati.
"Kalau diputuskan, ya, panggil, bilang baik-baik," ujarnya.
Prabowo menyatakan saat ini hanya fokus mencari cara yang terbaik untuk kebaikan bangsa ini ke depan. Menurut dia, kepentingan bangsa membutuhkan persatuan semua kekuatan.
"Saya sebetulnya juga hormat sama Ibu Mega. Tapi saya sudah kasih kehormatan berkali-kali, itu aja. Tapi kejadiannya sudah begini," kata bekas menantu mantan presiden Soeharto itu.[] sumber: tempo.co
Editor: Boy Nashruddin Agus