Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, berpendapat, Jusuf Kalla (JK) merupakan intelektual, berwawasan global dan negosiator ulung. Jika dipasangkan dengan bakal calon presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo, dalam pemilu presiden mendatang, JK dinilainya dapat "menenggelamkan" pria yang akrab disapa Jokowi itu.
"Hal ini dibuktikan ketika menjadi mediator konflik Aceh dan Ambon. Jadi kalau Jokowi jadi presiden, JK kemungkinan bisa menenggelamkan figur Jokowi. Jangankan Jokowi, SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) saja hampir 'disalip' oleh JK," ujar Syarwi seperti dikutip dari Antara.
Menurut dosen Politik UIN Syarif Hidayatullah tersebut, JK memiliki pengalaman yang luar biasa. Selain pernah menjadi wakil presiden, JK juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"JK itu kalau kita komparasikan dengan Jokowi, sudah tujuh lap. Jokowi tertinggal," ujar dia.
Syarwi mengatakan, JK mempunyai kelebihan, yaitu rekam jejak di pemerintahan. Bahkan, gagasannya, yakni konversi minyak tanah ke gas elpiji tiga kg, dapat berjalan dengan baik.
"Komunikasi JK dahsyat, sampai hari ini namanya tidak tenggelam walaupun tidak menjadi wapres lagi. Berbeda misalnya dengan Hamzah Haz yang masa jabatannya sebagai wapres habis, namanya pun tenggelam," ujar dia.
Selain itu, ia menambahkan, JK memiliki kapasitas manajerial. Hal tersebut dibuktikan ketika menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI).
"Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, tak ada jaminan hubungan antara Jokowi dan JK bisa harmonis lima tahun bila keduanya menjadi presiden dan wakil presiden," kata dia.
Berbagai kalangan mendorong Jokowi agar dipasangkan dengan JK. Wacana itu sudah muncul jauh sebelum pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014. Pascapileg, dorongan itu semakin kencang. | sumber: kompas.com
Editor: Nurlis E. Meuko