PARA pejuang Brigade al-Qassam menyatakan telah menembak jatuh pesawat F16 Israel dengan roketnya di langit Dier Balah, Gaza tengah. Penembakan ini dilakukan pada Selasa sore pukul 19.40 waktu setempat.
Dilansir dari Miraj News, pernyataan tersebut disebarkan oleh media resmi al-Qassam dan sejumlah media lokal lainnya. Radio Al-Aqsa pun segera menyatakan bahwa otoritas pendudukan Israel juga telah mengakui bahwa F16 miliknya telah ditembak di Gaza.
Hingga kini, serangan Israel masih berlanjut di penjuru Jalur Gaza, khususnya di wilayah utara. Suara tank-tank dan pesawat tak berawak Israel pun masih terdengar sangat jelas. Namun, mereka mendapatkan perlawanan dari para pejuang Palestina.
Sementara itu, al-Qassam menyatakan mereka telah membunuh setidaknya 52 tentara Israel di sejumlah wilayah di perbatasan Gaza. Al-Qassam mengaku jumlah ini tidak termasuk para tentara yang dibunuh di tank-tank mereka dan di sejumlah operasi target militer lainnya.
Tak hanya itu, mereka juga mengkonfirmasi bahwa para tentara pendudukan Israel yang tewas berasal dari pasukan elit “Golani, Egooz, dan Paratrooper”. Serangan darat Hamas ke wilayah Israel merupakan perkembangan yang sangat signifikan dalam konflik ini.
Juru bicara Hamas, Fawzy Barhoum, mengatakan taktik ini telah mengejutkan para tentara Israel. “Israel harus mengganti rencananya. Kami telah menggagalkan perhitungan mereka,” katanya.
Brigade Al-Qassam juga mengumumkan pada Sabtu sore kemarin bahwa pembunuhan 11 tentara Israel dilakukan dalam dua operasi di Israel. Satu pejuang al-Qassam pun tewas dalam operasi ini.
Israel sendiri belum menanggapi pernyataan Hamas. Meskipun begitu, mereka juga menyatakan tewasnya dua prajurit Israel, termasuk seorang prajurit senior.
Sementaara itu, ahli strategi militer Mesir, Jenderal Safwat El-Zayat mengatakan keputusan militer pendudukan Israel memulai serangan darat merupakan bukti nyata atas kegagalannya menekan pertahanan warga Palestina melalui operasi udaranya yang hampir dilakukan selama dua pekan ini.
Militer Israel tengah mencoba menciptakan wilayah yang aman di pinggiran Gaza karena pihaknya takut sistem misil anti-tank dimiliki oleh pertahanan Palestina. | sumber: republika.co.id
Editor: Nurlis E. Meuko