Pemerintah Aceh diminta memasukkan Ilmu Ekonomi Islam dalam kurikulum siswa tingkat SMP dan SMA. Apalagi Aceh diberikan kewenangan dan keistimewaan khusus mengatur pendidikan di daerah.
"Selama ini pelajar dibiasakan dengan pelajaran ekonomi konvensional yang kami fikir tidak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam," ujar Ketua Dewan Pembina Himpunan Mahasiswa Jurusan D3 Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) UIN Ar-Raniry, Khadafi Syah, melalui siaran persnya kepada atjehpost.co, Sabtu 16 Agustus 2014.
Dia menilai, pelajaran ekonomi konvensional yang selama ini menjadi santapan rutin bagi pelajar telah membuat remaja Aceh bersifat kapitalis. "Inilah saatnya berbenah untuk menciptakan generasi ekonom Muslim, dan hal tersebut harus dimulai dari Aceh," ujarnya.
Selama ini, kata dia, sebagian warga Aceh hanya mengetahui bahwa syariat Islam itu sekedar jinayat, qisas, dan hukum cambuk. Tapi, kata dia, masyarakat melupakan aspek ekonomi yang juga merupakan salah satu tujuan dari syariat Islam.
Selain itu, kata dia, penyiapan sumber daya manusia ekonomi syariah menjadi sesuatu yang cukup penting saat ini. Bukan hanya sekedar mengetahui, tetapi juga SDM yang memahami tentang sistem ekonomi tersebut.
“Kami tantang keberanian Pemerintah Aceh terkait hal ini," ujarnya.[]
Editor: Boy Nashruddin Agus