27 September 1955; Majelis Syura NII Aceh Putuskan Sembilan Poin Krusial

Salah satu poin yang diputuskan adalah memberikan santunan kepada yatim dan janda para syuhada.

Majelis Syura Negara Bahagian Atjeh, Negara Islam Indonesia, menggelar rapat pada 27 September 1955. Rapat ini sengaja digelar untuk meneruskan hasil Kongres Batee Kureng pada 23 September 1955.

Rapat ini kemudian memutuskan untuk menyetujui program politik Pemerintah Negara Bahagian Atjeh Kabinet Hasan Aly. Berdasarkan catatan AH Gelanggang dalam bukunya Rahasia Pemberontakan Atjeh dan Kegagalan Politik Mr. SM Amin, menyebutkan ada sembilan poin keputusan yang dihasilkan rapat tersebut.

Sembilan poin ini adalah:

1. Menyusun dan mengatur susunan Pemerintah Daerah dan mengambil langkah-langkah seperlunya menyesuaikannya dengan keadaan negara yang sedang melakukan perang gerilya.

2. Mengadakan asas-asas memperbaiki Angkatan Perang NII dalam arti kata yang seluasnya, demikian juga dalam langkah-langkah memperbaiki organisasinya.

3. Menyusun dan memperkuat Angkatan Polisi Negara serta memberi garis-garis kewajibannya dari sudut hukum, ketenteraman umum dan dalam saat peperangan.

4. Menyelesaikan sengketa bersenjata dengan Pemerintah Indonesia melalui jalur politik.

5. Berupaya meningkatkan keuangan negara dan mengatur organisasi/administrasi keuangan negara.

6. Menyusun tingkatan pengadilan dengan membagi-bagikan kekuasaannya sesuai kebutuhan dan hasrat muslim Aceh, dengan mengambil langkah-langkah seperlunya dalam menyesuaikan bentuk dan kekuasaan menurut keadaan politik Negara Islam Indonesia Aceh yang sedang perang gerilya.

7. Menyusun hukum Islam secara pembukuan dan berusaha untuk menjalankan hukum-hukum Islam dalam negara yang selama ini belum dijalankan.

8. Berupaya memperbaiki nasib para anggota Angkatan Perang NII dan pegawai-pegawai pemerintah dalam Negara Bahagian Atjeh, serta memberikan santunan kepada yatim dan janda para syuhada.

9. Menyiapkan usaha-usaha untuk membawa rakyat ke arah kemakmuran dalam mencapai hidup bahagia.[]

Baca Juga

Kongres Batee Kureng; Saat Daud Beureueh Diangkat Jadi Wali Nanggroe

27 September 1955; Majelis Syura NII Aceh Putuskan Sembilan Poin Krusial

Surat Gubernur Sumut Coba Redam Pergolakan di Aceh

Upaya Pertama Meredam Pemberontakan Darul Islam di Aceh

Inilah Kurir Penghubung Daud Beureueh dengan Kartosuwiryo

You Might Missed It

Tiga Hari Bersama Panglima

Ulfa Amelia Sempat Curhat Diganggu Mantan Pacar

Ini Sebagian Nama Korban Kapal Tenggelam di Malaysia Asal Aceh dan Medan

Tak Puas, Istri Tuntut Cerai Suami

Foto Kekompakan Tim Real Count Partai Aceh

DPR Aceh Minta IAIN Langsa Tetap Pertahankan Nama Zawiyah Cot Kala

Komisi I DPR Aceh Surati Mendagri Soal Aturan Turunan UUPA

Polda Aceh Akan Menggelar Operasi Kendaraan Besar-besaran

WNA Tiduri Gadis di Bali Rusak Citra Indonesia