Memasuki bulan November ini curah hujan di Aceh semakin tinggi. Kondisi ini biasanya akan berlangsung lama hingga memasuki tahun baru nanti. Saat musim hujan tiba, lokasi wisata yang umumnya berada di ruang terbuka menjadi sepi. Hujan yang terus-terusan mengguyur bumi menjadi penghalang bagi masyarakat untuk berwisata.

Namun jangan sampai faktor cuaca terus-terusan menjadi penghalang rencana liburan Anda bersama keluarga. Karena selain lokasi wisata yang sifatnya outdoor, masih ada sejumlah lokasi wisata di Banda Aceh yang aman dan nyaman dikunjungi meski sedang hujan:

Museum Tsunami Aceh

Museum Tsunami Aceh yang berada di Jalan Iskandar Muda Banda Aceh ini sangat cocok dikunjungi meskipun cuaca sedang tidak mendukung. Lokasinya sangat strategis dan mudah dijangkau. Berkunjung ke museum ini akan membuat Anda kaya ilmu pengetahuan, terutama yang menyangkut dengan ilmu geologi. Ruang geologi secara khusus ada di lantai tiga yang memamerkan seismograf (alat pengukur gempa), endapan tanah tsunami Aceh, simulasi terjadinya gempa dan maket rumah tahan gempa.

Selain itu Museum Tsunami Aceh juga memiliki banyak spot menarik yang bisa Anda dokumentasikan. Menyusuri ruangan demi ruang di Museum Tsunami membuat Anda lupa jika di luar hujan sedang turun membasahi bumi.

Rumoh Aceh

Rumoh Aceh berada di kompleks Museum Aceh di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah. Rumah Aceh yang berdiri tegak di sini merupakan rumah peninggalan Belanda yang dibuat pada 1913 silam. Salah satu ciri khas Rumoh Aceh made in Belanda ini adalah ornamen ukiran berbentuk hati dan tanda tambah. Berbeda dengan ornamen Aceh yang umumnya bermotif bungong jeumpa atau pucuk rebung. Rumoh Aceh ini memiliki tiga serambi yang terdiri dari serambi depan, tengah dan belakang.

Rumoh Aceh didesain dengan nilai filosofi yang sangat tinggi, pintu Rumoh Aceh umumnya berbentuk kecil menyebabkan tamu yang masuk harus menundukkan kepalanya. Namun setelah melewati pintu yang kecil tadi kita akan menemukan ruang serambi yang lebar dan nyaman. Konon katanya filosofi pintu ini melambangkan karakter masyarakat Aceh yang terkesan tertutup, namun setelah kita mengenal mereka secara baik maka mereka akan menjadi teman yang menyenangkan. (Baca: Fakta Unik Rumoh Aceh yang Perlu Anda Tahu)

Pustaka Ali Hasjmy

Wisata edukasi ke perpustakaan bisa Anda lakukan untuk menyiasati kejenuhan saat cuaca sedang tidak mendukung. Pustaka Ali Hasjmy merupakan rumah peninggalan Prof. Ali Hasjmy, Gubernur Aceh periode 1957-1964. Ia dikenal sebagai tokoh pendidikan Aceh dan sangat mencintai buku. Setiap kali ke luar kota atau ke luar negeri oleh-olehnya selalu buku. Buku-buku tersebut kini memenuhi rak-rak di pustaka ini.

Di dalamnya menyimpan kira-kira 15 ribu jilid buku dalam berbagai bahasa seperti Aceh, Indonesia, Arab dan Inggris. Koleksi Aceh boleh dibilang sangat lengkap di pusataka ini, banyak mahasiswa yang menjadikan buku-bukunya sebagai sumber referensi. Tak hanya mahasiswa lokal, mahasiswa dan turis luar negeri juga banyak yang melakukan penelitian di tempat ini.[]