RATUSAN warga Aceh yang berada di Sumatera Utara mengikuti sosialisasi MoU Helsinki dan UUPA, Hotel Grand Angkasa Internasional, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat 21 November 2014.
Peserta adalah mahasiswa asal Aceh dari berbagai jenjang serta warga Aceh yang menetap di Sumatera Utara.
Acara ini menghadirkan empat pemateri, seperti Fachrul Razi M.Ip selaku Wakil Ketua Komite 1 DPD RI, Nurzahri, ST dari DPR Aceh, Maimun Ramli, SE, S.Hi selaku Kepala BP2A Aceh serta Ismail Hasani, SH, MH, dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
“Tujuan acara ini untuk memberikan pemahaman yang baik terkait kondisi Aceh saat ini. Responnya proaktif dan sangat bagus,” ujar Ketua Badan Penguatan Perdamaian Aceh (BP2A), Maimun Ramli, kepada Atjehpost.co.
Menurutnya, dalam acara tersebut, mayoritas peserta juga menanyakan persoalan Aceh yang dinilai belum mengalami banyak kemajuan pasca perdamaian Aceh.
“jadi istilah pertanyaannya, apakah selama ini kita hanya jago ngomong saja! Tentu kita jawab dengan terbuka juga,” ujar pria yang akrab disapa Ustad Maimun ini.
Menurutnya, persoalan Aceh bukan cuma terletak pada Pemerintahan Aceh. Namun juga dengan pihak lainnya, seperti pemerintah pusat.
“Jadi ada aturan turunan UUPA yang selama ini belum selesai. Ini membuat kewenangan Aceh belum berjalan maksimal. Kita juga mengajak warga Aceh di sini untuk sama-sama membangun Aceh,” kata Maimun.[]
Editor: Murdani Abdullah