KEPALA Biro Humas Pemerintahan Aceh, Dr. Mahyuzar, belum tahu cerita soal PT. Investasi Aceh yang saat ini ramai diberitakan media massa. “Perusahaan itu bergerak di bidang apa, lon hana meuhpom,” kata Mahyuzar kepada ATJEHPOSTco di Banda Aceh, Selasa 30 Desember 2014.

Mahyuzar kemudian mengatakan, “coba tanyakan kepada pak Muhammad Raudhi (Kabid Ekonomi Pemerintahan Aceh-red) dulu, mungkin beliau yang paham," ujarnya. Sebelumnya, ATJEHPOST sudah bertanya pada Raudhi, namun dia mengatakan harus melalui Humas Pemerintah Aceh.

"Meuah lon hanjeut jelaskan nyan sebab lon hana that meuphom. Meunyoe na masalah nyan ci coba koordinasi dengan Humas Pemerintah Aceh dilee (Maaf saya tidak bisa menjelaskan permasalahan itu karena tidak mengerti. Kalau ada masalah coba koordinasi dengan Humas Pemerintah Aceh dulu)," ujar Muhammad Raudhi kepada ATJEHPOST.co saat ditemui di ruang kerjanya, di Banda Aceh, Selasa, 30 Desember 2014.

Menurutnya segala kewenangan tentang publikasi harus melalui satu pintu yaitu Humas Pemerintahan Aceh.

Namun Mahyuzar juga tak mengetahui seluk beluk PT. Investasi Aceh, termasuk siapa saja direksi di perusahaan itu dia tidak mengetahuinya. "Hana loen teupeu syiet soe-soe nan struktur direksi ataupun anggota jih (saya belum tahu siapa-siapa nama struktur direksi ataupun anggotanya),” kata Mahyuzar.

Menurutnya, ia berjanji akan menemui kabid Ekonomi Pemerintahan Aceh, Muhammad Raudhi untuk memperoleh informasi secara mendetil.

"Singoh ci lon jak bak ruang gotnyan atawa mungken tajak meusigoe jeut syiet, lon akan coba tanyong syiet peu-peu na permasalahan di sinan. Soe teu'oh jeut tapeuget konferensi pers eunteuk (besok saya coba ke ruangnya (Muhammad Raudhi-red) atau mungkin kita bisa pergi bersama-sama, saya akan coba menanyakan juga apa-apa saja permasalahan yang ada di sana. Siapa tahu nanti bisa kita buat konferensi pers)," ujarnya lagi.

PT. Investasi Aceh adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mendapat kucuran dana dari Pemerintah Aceh pada 2015 ini. Selain Investa ada empat perusahan daerah lainnya, termasuk Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA). Pemerintah Aceh mengusulkan setoran modal Rp283 miliar untuk lima perusahaan daerah yang termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Usulan kucuran duit itu tercantum dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) yang diajukan Gubernur Aceh ke DPR Aceh. Ini adalah usulan anggaran sebelum menjadi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (RAPBA) 2015.

Salah satu yang diusulkan mendapat kucuran dana adalah PT Investasi Aceh. Jumlahnya Rp125 miliar. Ini angka terbanyak dibanding empat perusahaan daerah lainnya.

Kepada Serambi Indonesia, Kepala Bappeda Aceh Profesor Abubakar Karim mengatakan, PT Investa Aceh sudah memiliki rencana kerja sama dengan perusahaan asal Australia dalam bidang penggemukan sapi dan susu sapi perah.

Sejauh ini, PT Investasi Aceh belum terdengar sepak terjang di dunia usaha. Bagaimana cikal bakal perusahaan ini terbentuk? []