DINAS Pendidikan Aceh diduga menjadi ‘lumbung’ proyek orang-orang yang berada di lingkup Meuligoe Gubernur Aceh (rumah dinas Gubernur Aceh Zaini Abdullah).

Data yang diperoleh ATJEHPOSTco menyebutkan dinas yang dipimpin Anas M. Adam ini menyusupkan proyek tersebut dalam sejumlah program, baik yang bersifat fisik maupun pelatihan.

Dari total Rp852.145.142.006 yang diusulkan Dinas Pendidikan Aceh dalam KUA PPAS 2015. Sebanyak Rp21 miliar di antaranya diduga diperuntukan bagi operasional serta kegiatan Bunda PAUD Aceh.

Kegiatan Bunda PAUD Aceh dipimpin langsung oleh isteri Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Niazah A. Hamid.

Ada juga mata anggaran penyusunan kurikulum Aceh untuk PAUD sebesar Rp1.000.000.000. Kemudian mata anggaran penulisan bahan ajar untuk PAUD sebesar Rp1.000.000.000.

“Itu baru untuk Bunda PAUD. Belum lagi proyek fisik lainnya yang dipegang langsung oleh mereka (meuligo-red),” ujar sumber ATJEHPOSTco, Selasa 13 Januari 2015.

Menurut sumber ini, orang lingkaran meuligoe yang diduga kerap meminta jatah proyek di Dinas Pendidikan berinisial J. Sosok ini disebut-sebut sebagai adik ipar Muzakir A. Hamid, staf khusus yang juga adir ipar Gubernur Zaini.

“Selama ini yang berurusan dengan Dinas Pendidikan Aceh adalah J. Dia yang mengatur pembagian proyek. Orang meuligo juga,” ujar sumber di Dinas Pendidikan Aceh yang minta namanya dirahasiakan ini.

Adapun proyek yang dikelola, katanya, puluhan hingga ratusan miliar. Sosok ini juga dikenal bisa mengatur pergantian pejabat Aceh. “Biasanya pejabat yang ingin naik pangkat lobinya melalui dia. Makanya banyak yang segan dan tidak berani melawan,” katanya.

Sebagaimana yang diketahui, Dinas Pendidikan Aceh sendiri meraih rapor merah untuk tahun 2014 versi P2K APBA. Namun Gubernur Zaini Abdullah tetap mempertahankan posisi Anas M. Adam hingga saat ini.

Berhembus kabar, Anas M. Adam memiliki hubungan keluarga dengan Niazah A. Hamid. Hal ini pula yang diduga membuat Anas M. Adam tetap bertahan meskipun berkinerja buruk.

Kritikan terhadap Dinas Pendidikan Aceh tak hanya datang dari Aceh. Dirjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Reydonnyzar Moenek, menyorot mutu pendidikan Aceh saat mengikuti rapat dengan DPR Aceh, Kota Banda Aceh, Senin 12 Januari 2014.

"Dari segi pendidikan sangat jauh dari harapan di Aceh," kata Reydonnyzar Moenek.

Menurutnya, keadaan ini berbanding terbalik dengan jumlah anggaran yang ada.

Pendidikan di Aceh, katanya, jauh dari harapan masyarakat. “Sangat anjlok,” kata Reydonnyzar Moenek dalam rapat bersama anggota DPR Aceh ini.[]