21 March 2015

Ilustrasi
Ilustrasi
news
“Saatnya Orang Aceh Berbisnis Antarnegara”
Irman I. Pangeran
30 March 2014 - 11:20 am
Karena itu, Husin mengajak masyarakat Aceh bangkit kembali menggarap sektor pertanian dan perkebunan yang hasil produksinya dapat diekspor ke berbagai negara.

KAPAL Layar Motor (KLM) Tanjung Harapan berangkat dari Pelabuhan Umum Krueng Geukeueh, Aceh Utara, menuju Port Klang, Malaysia, sekitar pukul 16.00 WIB, Sabtu, 29 Maret 2014.

KLM Tanjung Harapan tersebut membawa puluhan ton sayur-sayuran dan rempah-rempah milik eksportir Aceh dari PT. Pandu Buana Nusantara dan PT. Keluarga Mangat Sabee. Kapal ini memiliki 14 anak buah kapal (ABK) dipimpin sang kapten, Riswal.

“Ini ekspor perdana, semoga membawa berkah dan terus berlanjut sebagaimana harapan kita semua,” ujar Husin Abie Isma dari PT. Abie Isma Altra, penyedia KLM Tanjung Harapan, saat dihubungi lewat telpon seluler, Sabtu sore.

Husin Abie Isma menjelaskan, PT. Abie Isma Altra menyewa kapal tersebut dari pengusaha Pekanbaru untuk masa setahun. Selain KLM Tanjung Harapan, satu kapal lainnya yang dikontrak adalah KLM Bintang Kumolong, juga dari Pekanbaru.

“Dua kapal itu sudah beroperasi Malaysia-Krueng Geukeueh delapan kali dalam sebulan terakhir. Barang-barang yang diimpor dari Malaysia ke Aceh melalui Krueng Geukueh selama ini berupa makanan dan minuman,” kata Husin.

Dengan dimulainya kegiatan ekspor, kata Husin, pihaknya menargetkan dua kapal yang masing-masing berkapasitas 700 ton itu dapat beroperasi dua kali dalam setiap pekan.

Saboh troh saboh teubiet, nyoe ka udep pelabuhan tanyoe (satu masuk satu keluar, ini sudah hidup pelabuhan kita),” ujarnya. “Meski barangnya masih minim tetap jalan karena kita ingin melihat apa ada kendala”.

Ia sudah melihat komoditi pertanian dan perkebunan Aceh yang diekspor ke Malaysia. “Tadi (kemarin-red) saya lihat kentang dan produknya lainnya cukup bagus, sangat layak untuk dieskpor,” kata Husin.

Karena itu, Husin mengajak masyarakat Aceh bangkit kembali menggarap sektor pertanian dan perkebunan yang hasil produksinya dapat diekspor ke berbagai negara.

“Ke depan jangan lagi berbisnis antarprovinsi, bek gadoh jak u Medan. Sekarang saatnya orang Aceh berbisnis antarnegara supaya perekonomian masyarakat dan daerah kita semakin maju,” ujarnya.

Husin menambahkan, sejarah mencatat bahwa orang Aceh memiliki jiwa bisnis yang luar biasa karena mampu membuka jaringan dagang dengan banyak negara. Hal itu, kata dia, didukung kesuburan tanah Aceh yang menghasilkan beragam komoditi unggulan.[] Laporan Muhammad Fazil

Editor: Murdani Abdullah

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Kadis Perkebunan: Komoditi Ekspor Ada, Tapi...

Riwayat Dagang Aceh Suatu Masa

Pemerintah Aceh Diminta Desak Pusat Revisi…

Agar Komoditi Ekspor Aceh Tidak Sekadar…

Dewan Aceh Utara: Dinas 'Tidur', Lahan…

HEADLINE

Soal Kematian Ulfa Amelia, Polisi Masih Tunggu Hasil Visum Dokter RSUZA

AUTHOR