DINAS Pendidikan Aceh mengakui gaji guru kontrak tahun 2014 di beberapa kabupaten kota belum dibayar selama lima bulan. Hal ini disebabkan guru tenaga kontrak di beberapa daerah tersebut belum mengirim berkas administrasi pendaftaran ulang perpanjangan kontrak tahun 2014 ke Dinas Pendidikan Aceh.

“Hingga saat ini baru sepuluh kabupaten yang sudah mengembalikan berkas administrasi ke kita (Dinas Pendidikan Aceh), dan uangnya sudah masuk ke rekening penerima,” kata Rahadian, pembantu PPTK di Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Aceh, ketika dihubungi ATJEHPOSTcom, Senin 25 Mei 2014.

Kata dia, 13 kabupaten kota masih dalam proses pendataan ulang di tingkat kabupaten kota.

Menurut dia, pihaknya tidak bisa mencairkan gaji guru kontrak apabila berkas pendaftaran ulang belum diterima Dinas Pendidikan Aceh.

Hal lain yang menjadi penyebab telatnya pembayaran gaji guru kontrak adalah telatnya dibentuk tenaga pengelola berkas guru tenaga kontrak di setiap kabupaten kota oleh dinas. “Sebulan lalu (April--red) dinas baru mendidik tenaga pengelola guru kontrak tingkat kabupaten. Mereka bertugas untuk menerima pendaftaran guru kontrak di daerah masing-masing.”

Sebelumnya diberitakan, sejumlah guru bantu dan kontrak di Provinsi Aceh ternyata belum dibayar gajinya selama 5 bulan. Untuk menutupi kebutuhan rumah tangga, banyak diantaranya yang kemudian terpaksa kerja sambilan, termasuk menjadi tukang pangkas rambut.

“Saya kerja sebagai tukang pangkas rambut sore harinya. Kalau pagi tetap mengajar seperti biasa,” kata salah seorang guru bantu di Kota Banda Aceh, yang minta namanya disamarkan ini.