BADAN Pengawas Pemilu mengajak dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla, untuk tak saling menjatuhkan dan mencaci-maki dalam kampanye yang akan dimulai Rabu esok, 4 Juni 2014.

“Pilpres kali ini hanya ada dua pasang calon. Kepada pasangan capres dan cawapres jangan saling mencari kekurangan. Jangan ada upaya saling melaporkan kepada Bawaslu. Yang kami inginkan adalah capres yang saling melengkapi. Itulah yang dikobarkan oleh Soekarno-Hatta,” kata Ketua Bawaslu, Muhammad, dalam Deklarasi Damai Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Jakarta, Selasa 3 Juni 2014.

Untuk diketahui, meski kampanye belum lagi dimulai, namun Bawaslu sudah menerima banyak pengaduan dari kedua kubu. Jokowi misalnya dilaporkan kubu Prabowo dengan tuduhan mencuri start kampanye dalam acara pengambilan nomor urut Pilpres di KPU, 1 Juni 2014.

Ketika itu dalam sambutan usai mengambil nomor urut Pilpres, Jokowi di akhir kalimatnya melontarkan ajakan untuk memilih pasangan nomor 2.

“Dua itu simbol keseimbangan. Ada capres ada cawapres, ada mata kanan ada mata kiri, ada telinga kanan ada telinga kiri, ada tangan kanan ada tangan kiri. Semua harmoni dalam sebuah keseimbangan. Untuk menuju Indonesia yang harmoni penuh keseimbangan, pilihlah nomor dua,” kata Jokowi.

Sebaliknya, kubu Jokowi melaporkan salah seorang anggota organisasi sayap kepemudaan Gerindra dengan tuduhan memalsukan surat penangguhan penyidikan atas nama Jokowi kepada Jaksa Agung RI terkait kasus dugaan korupsi pengadaaan bus TransJakarta. | sumber: viva.co.id