19 March 2015

Ilustrasi ikan mati | Foto: ANTARA
Ilustrasi ikan mati | Foto: ANTARA
news
Ribuan Ikan Mati di Laut Sabang
10 June 2014 - 13:37 pm
Jenis ikan karang yang mati itu, antara lain, kerapu, jabung/lubing, bayam, dan ikan cabe.

RIBUAN ikan karang dalam dua pekan terakhir ini ditemukan mati terapung di laut Sabang. Belum diketahui penyebab kematian ikan-ikan tersebut, namun sebagian warga menyebut ikan itu mati akibat diracun. Ikan yang mati mengapung itu dilaporkan hanyut hingga ke parairan Pulo Aceh.

Panglima Laot Lhok Ie Meulee, Kecamatan Suka Jaya, Sabang, Saiful kepada Serambi, Senin (9/6) mengatakan, nelayan dalam wilayah  Kota Atas, Kota Barat, Ie Meulee, Ujung Kareung, dan Anoi Itam yang semuanya masuk wilayah timur, dalam kurun waktu tiga pekan terakhir sering menemukan ikan mengapung di bibir pantai maupun di tengah laut.

Ternyata kasus itu bukan hanya ditemukan di wilayah timur, melainkan hampir di seluruh perairan Pulau Weh, sebagaimana dibenarkan Panglima Laot Kota Sabang, M Ali.

Menurut M Ali, peristiwa ikan mati yang ditemukan sejak 24 Mei 2014 tersebut menyebar hingga ke perairan wilayah barat, yaitu Beurawang, Jaboi, Iboih, Keunekai, Paya Keunekai, dan Balohan. “Ini merupakan kasus pertama terjadi di perairan Sabang,” kata M Ali.

Menurut informasi, kondisi ikan membusuk dengan kulit mengelupas. Bahkan tak sedikit ditemukan sedang menggelepar menjelang mati, sehingga banyak nelayan yang membawa pulang untuk dijual.

Panglima Laot Ie Meulee menyebutkan, ikan yang mati mengapung tersebut merupakan ikan karang yang menetap di karang lokasi dangkal. Jenis ikan karang yang mati itu, antara lain, kerapu, jabung/lubing, bayam, dan ikan cabe. Bukan hanya ikan karang, tapi dalam waktu bersamaan para nelayan juga menemukan beberapa ekor penyu mati di tepi pantai.

Saiful belum tahu penyebab kematian ikan karang itu. Pihaknya juga tidak bisa mengatakan berbahaya atau tidak mengonsumsi ikan yang mati itu. Kondisi ini sangat meresahkan para nelayan. Bahkan sebagian warga sudah mulai enggan mengonsumsi ikan yang dijual oleh para nelayan, terutama masyarakat yang berdomisili di daerah pesisir Kota Sabang.

“Memang ada warga yang menyebut ikan itu mati karena diracun, tapi kita belum bisa simpulkan bahwa ikan itu benar diracun. Untuk kapastiannya tunggu saja hasil pemeriksaan DKP,” kata Panglima Laot Lhok Ie Meulee.

Saiful sangat berharap kepada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) untuk segera mencari tahu penyebab kematian ikan tersebut. Sebab, jika dibiarkan, ikan karang yang mati akan terus bertambah dan berdampak pada populasi ikan karang, termasuk terumbu karang yang sebagian sudah terlihat memutih.

“Sampel ikan yang mati sudah diserahkan ke DKP pada 5 Juni lalu sesuai dengan kesepakatan bersama dengan para nelayan. Namun, hingga kini belum ada jawaban tentang penyebab kematian ikan, serta apakah boleh ikan yang mati tersebut dikonsumsi,” demikian Panglima Laot Lhok Ie Meulee.

Laporan lain yang diterima Serambi menyebutkan, ikan yang mati di perairan Pulau Weh hanyut hingga ke perairan Pulo Aceh, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Masyarakat dan pihak lembaga adat laot Pulo Aceh menemukan banyak sekali ikan yang mati mengapung di perairan tersebut dan diyakini hanyut dari perairan Sabang.[] sumber: serambi indonesia

Editor: Boy Nashruddin Agus

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Pengusutan Kasus Boat di DKP Aceh…

Kepala DKP: Ibu Susi Pasti Bantu…

Kadis DKP: Aceh Akan Sinergi Kerja…

Kepala DKP Bicara Soal Penumpang Gelap,…

Kepala DKP Aceh: Saya Harus Menghabiskan…

HEADLINE

Warga Indonesia Ketiga Terbanyak di Pesawat Malaysia yang Hilang

AUTHOR