25 March 2015

Waduk Paya Laot Peudada @atjehpost.com/Irman I. Pangeran
Waduk Paya Laot Peudada @atjehpost.com/Irman I. Pangeran
news
Waduk Paya Laot Peudada Kering Akibat Kemarau
Irman I. Pangeran
23 February 2014 - 12:48 pm
Ratusan hektare tanaman padi terancam gagal panen lantaran air untuk persawahan di kawasan itu bergantung pada waduk tersebut.

Waduk Paya Laot di desa Pulo Ara, kecamatan Peudada, Bireuen, mengalami kekeringan akibat kemarau selama dua bulan terakhir. Ratusan hektare tanaman padi terancam gagal panen lantaran air untuk persawahan di kawasan itu bergantung pada waduk tersebut.

“Waduk ini sumber air untuk sawah masyarakat di Pulo Ara, Karieng, Paya, Blang Bati, Pulo Lawang, Blang Glumpang, dan desa sekitarnya,” ujar Munir A. Gani, 50 tahun, petani desa Pulo Ara saat ditemui atjehpost.com di pintu air Waduk Paya Laot, Sabtu, 22 Februari 2014.

Munir menjelaskan, Waduk Paya Laot seluas lebih 10 hektar di kaki bukit desa Pulo Ara berfungsi sebagai penampung air hujan. Itu sebabnya, kata dia, ketika musim kemarau seperti saat ini waduk tersebut kekeringan.

“Karena waduk kering, tanaman padi kami terancam mati akibat tidak ada air. Saya dengar ada wacana dari masyarakat untuk meminta pemerintah membantu pompanisasi, nantinya air dari krueng (sungai) di sebelah bukit desa Cot Laot dipasok ke waduk ini, tapi butuh pipa yang sangat panjang karena jarak waduk dengan krueng lebih 2 kilometer,” katanya.

Lantaran sumber air bergantung pada waduk, kata dia, sejak masa silam petani di kawasan tersebut menanam padi hanya sekali dalam setahun. “Setelah panen padi, masyarakat di sini menanam kacang kuneng (kedelai). Dan, dari dulu daerah ini dikenal sebagai penghasil kacang kuneng,” ujar Munir dibenarkan warga Pulo Ara lainnya.

Potensi Wisata

Menurut Munir, sebelum terjadi kemarau banyak warga yang memanfaatkan Waduk Paya Laot untuk tempat memancing ikan. Waduk tersebut dinilai sangat potensial jika dikembangkan menjadi lokasi wisata.

“Kalau dikembangkan, waduk ini bakal ramai dikunjungi warga dari berbagai daerah seperti yang selama ini terlihat di Waduk Pusong-Keude Aceh, Lhokseumawe,” ujar Khairul, warga Lhokseumawe yang menemani atjehpost.com berkunjung ke waduk itu.

Munir menambahkan, pintu air Waduk Paya Laot sudah direhabilitasi oleh pemerintah daerah setelah jebolnya tanggul pintu air waduk peninggalan zaman Belanda. “Dulu waduk ini sangat dalam, belakangan sudah dangkal,” katanya.[]

Editor:

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Kemarau, Warga Aceh Utara Krisis Air

Seribu Hektare Sawah di Aceh Utara…

Warga Lhoksukon Gelar Doa Tolak Bala…

Kemarau, Masyarakat Bireuen Diserukan Gelar Doa…

Kemarau Dera Aceh

HEADLINE

AUTHOR