TIM seleksi yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menggelar uji kelayakan dan kepatutan calon direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mon Pase, di Op Room Sekretariat Kabupaten Aceh Utara, Senin dan Selasa, 14-15 Juli 2014.

Dari 12 peserta mendaftar sebagai bakal calon direktur PDAM itu, hanya sembilan orang yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan pada hari pertama (hari ini). “Tiga peserta lainnya tidak hadir,” demikian keterangan Tim Seleksi Calon Direktur PDAM Tirta Mon Pase melalui siaran pers yang diterima ATJEHPOST.com, Senin sore.

Tim seleksi yang melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap sembilan bakal calon direktur PDAM adalah Drs. Azhari Ali, M.M., Ak., (Kepala Badan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum/BP SPAM Regional Aceh) selaku ketua tim, DR. Rusydi Abubakar, M.Si., dan Iskandar Zulkarnaen, P.hD., (Akademisi Universitas Malikussaleh), Drs. Syahabuddin (Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM) serta Saifuddin Idris (LSM LPLH) sebagai anggota.

Azhari Ali menjelaskan, pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan calon direktur PDAM terdiri dari aspek pengelolaan, SDM, organisasi, teknik dan pelayanan, yang dikemas dalam empat sesi. Sesi pertama; pilihan ganda analisis sebab akibat, sesi kedua; pilihan ganda analisis kasus, sesi ketiga; uji kompetensi dan penyampaian visi misi dan implementasi kasus dalam visi misi calon direktur, sesi keempat; wawancara.

“Hari ini sudah dilaksanakan tiga sesi. Besok (sesi keempat) masing-masing peserta melakukan presentasi dan kemudian dilakukan wawancara oleh tim seleksi,” ujar Rusydi Abubakar kepada ATJEHPOST.com lewat layanan pesan pendek.

Menurut Azhari Ali, uji kompetensi untuk mengetahui kemampuan calon direktur dalam mentrasnformasikan visi, misi dan strategi menjadi pedoman kerja organisasi.

“Nilai-nilai profesional terwakili salah satunya melalui komitmen kerja yang terukur, berarti, bermutu dan bermanfaat sebagai cermin kemampuan seseorang yang mempunyai arti inovasi dan kreatifitas,” ujar Azhari yang juga mantan Direktur Utama PDAM Tirta Mon Pase pada masa Bupati Tarmizi A. Karim.

Objektif

Bupati Aceh Utara diwakili Sekda Isa Ansari dalam arahannya saat membuka kegiatan itu mengharapkan agar pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan calon direktur PDAM dilakukan secara objektif. Sehingga menghasilkan direktur yang  betul–betul mempunyai kompetensi dan mampu bekerja secara profesional untuk menghasilkan, membuat produk dan memberikan pelayanan dengan mutu tinggi.

“Ini penting agar sesuai dengan harapan pelanggan. Tentunya juga menerapkan standar etika dalam seluruh kegiatan usaha berdasarkan prinsip-prinsip good corporate governance, dan menerapkan pendekatan operasional yang bertanggung jawab dan berorientasi pada pencapaian nilai jangka panjang serta berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Dengan cara ini, kata Sekda Isa Ansari, baru bisa membantu pemenuhan kebutuhan air bersih dan air minum di Kabupaten Aceh Utara. Sekaligus memberikan konstribusi penting pada perbaikan kualitas hidup masyarakat, dan berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kualitas produk yang merupakan modal utama dalam menghadapi persaingan dan tantangan.

“Harapan ini bisa terwujud bila dari penentuan pimpinan puncak (direktur) sudah mengikuti atau mengacu ketentuan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian PDAM yang mengharuskan dilakukan uji kelayakan dan kepatutan yang dilaksanakan oleh tim ahli yang ditunjuk oleh kepala daerah,” katanya.[]

Berita terkait:

Bupati Aceh Utara akan Minta Unimal Seleksi Calon Dirut PDAM

Napi Lapas Lhoksukon Mengamuk Karena Tidak Ada Air