WAKIL Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menyatakan pintu untuk investor terbuka lebar di Aceh. Pernyataan Wagub yang akrab disapa Mualem ini disampaikan kepada ATJEHPOSTco tadi malam melalui saluran telepon internasinal dari Seoul, Korea Selatan.

Mualem bersama Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah, berkunjung ke Korea Selatan untuk menjemput investasi dari perusahaan industri multemidia dan IT, Utopia In Network Cop. Ltd/Unnet Internasional Co. Ltd.

Mualem dan Aduen Mukhlis didampingi Syukri Ibrahim, mantan Direktur Utama Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh yang menjadi fasilitator. Turut serta dalam tim ini adalah Marlina Usman, istri Wagub Mualem.

Kemarin, Pemerintah Aceh (Mualem dan Aduen Mukhlis) sudah meneken MoU dengan perusahaan negeri ginseng itu. “Investasi tahap awal nantinya akan mencapai Rp. 2 Triliuan,” kata Syukri Ibrahim kepada ATJEHPOSTco.

Apa saja kata Mualem menyangkut peluang investasi bagi pengusaha yang akan menanamkan modalnya ke Aceh, berikut adalah petikan wawancara Mualem dengan ATJEHPOSTco tadi malam.

Bagaimana kemungkinan masuknya investasi dari Korea Selatan ini?

Sangat besar peluangnya. Kita sudah menandatangani perjanjian investasi. Nanti Pemerintah Kabupaten Aceh Besar akan mendapatkan saham 20 persen. Dan itu semua ditanggung oleh pihak investor.  Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mendapat kemudahan sebab sebagai wilayah yang akan digunakan menjadi tempat industri multimedia dan IT ini. Lahan yang akan digunakan mencapai 100 hektar.

Apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah Aceh dan juga Pemerintah Kabupaten Aceh besar dalam menyambut investasi ini?

Saya dan Bupati Aceh Besar sudah berkomitmen untuk membantu pihak investor sepenuhnya. Kita lakukan untuk memberi berbagai kemudahan-kemudahan bagi mereka. Sebab ini adalah peluang bagi Aceh untuk masa depan Aceh.

(Aduen Mukhlis: “Dengan melihat niat serius perusahaan dari Korea Selatan ini, Wagub dan saya sangat yakin kita mulai menemukan solusi dalam membangun Aceh yang sejahtera. Serapan tenaga kerja menjadi salah satu tumpuan harapan kita. Dan kita pasti akan melatih tenaga-tenaga lokal. Bahkan kita akan merancang program untuk mengirim putra-putri kita untuk menimba ilmu multimedia dan IT ke Korea Selatan. Kita tahu, industri multimedia dan IT sangat maju di Korea Selatan.”)

Lalu bagaimana peluang bagi pengusaha-pengusaha lain yang mungkin berniat untuk menanamkan modalnya di Aceh?

Pintu untuk investor terbuka lebar di Aceh.  Asalkan saling menguntungkan, semuanya akan kita bicarakan untuk ditungkan dalam kesepakatan bersama. Saat ini, beberapa calon investor lain juga sudah terhubung sama kita. Tinggal kita bicarakan bagaimana kesepakatan kerjasamanya, dan seperti apa nantinya.

Apakah akan ada kemudahan-kemudahan yang akan diberikan Pemerintah Aceh kepada pengusaha yang berminat investasi di Aceh?

Hal itu akan kita bicarakan dalam pertemuan kerjasama. Yang pasti akan saling menguntungkan.

Pengusaha dari negara mana saja yang berminat investasi ke Aceh?

Ada beberapa negara dan masih pada tahap penjajakan untuk kerjasama. Kita memang harus membuka diri agar mereka masuk ke Aceh.

Apakah ada batasan-batasan bidang yang mungkin membatasi kerjasama dengan para investor?

Semua hal dapat kita kerjasamakan. Semua sektor bisnis akan kita kembangkan di Aceh untuk mengejar ketertinggalan kita dalam mengembangkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kita miliki di Aceh.  Semua ini membutuhkan proses. Namun kita tidak boleh pesimis, harus optimis untuk kemajuan Aceh. Semua negara juga mengalami hal yang serupa seperti yang kita alami sekarang. Bahkan mereka membutuhkan kampanye puluhan tahun untuk menarik investasi.

Bagaimana dengan potensi industri wisata yang sebetulnya sangat potensial untuk dikembangkan di Aceh?

Nanti akan tumbuh dengan norma-norma yang kita miliki jika sektor industri sudah tumbuh di Aceh. []