Pemerintah Israel kemarin menuduh Hamas melanggar gencatan senjata 72 jam, yang diperantarai PBB dan Amerika Serikat, setelah menyerang pasukan Israel ditempatkan di dekat Jalur Gaza.
Israel juga menyatakan telah kehilangan kontak dengan seorang prajuritnya, Letnan Hadar Goldin, setelah anggota Hamas melancarkan serangan komando pada Jumat pagi waktu setempat terhadap lokasi militer Israel di dekat Rafah.
Letnan Hadar Goldin, 23 tahun, diyakini sebagai sepupu ketiga Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon. Dia diduga diculik oleh Hamas dalam serangan yang turut menewaskan dua orang lainnya, kurang dari dua jam setelah gencatan senjata dimulai, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Sabtu (2/8).
Hadar, yang sempat dikabarkan baru bertunangan beberapa pekan sebelum dikirim ke Gaza, sebelumnya dikabarkan merupakan warga Inggris keturuan Israel. Tetapi Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan mereka tidak memiliki informasi yang menunjukkan bahwa Hadar adalah seorang warga negara Inggris.
Namun, dia diyakini telah tinggal selama beberapa tahun di Kota Cambridge, Inggris, dengan saudara kembarnya pada dua kesempatan, yakni saat berusia enam tahun dan 15 tahun.
Ayahnya menghabiskan waktu cuti panjang sebagai seorang akademisi di Universitas Cambridge dan keluarganya memainkan peran aktif dalam komunitas Yahudi. Ini kata temannya kepada surat kabar the Jerusalem Post.
Rabbi Reuven Leigh, rohaniawan di Universitas Cambridge, menulis di Twitter: "Saya terguncang mendengar kabar penculikan Hadar Goldin, dia menghabiskan beberapa tahun tinggal di Cambridge bersama keluarganya, silakan berdoa untuk kembalinya dia dalam keadaan selamat".
Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Peter Lerner mengatakan penculikan itu terjadi ketika sejumlah pria bersenjata Palestina muncul dari jaringan terowongan mereka, dengan setidaknya satu pejuang meledakkan rompi bahan peledak.
Dalam kekacauan berikutnya, Letnan Goldin rupanya ditangkap dan dibawa kembali ke Gaza melalui terowongan itu, sementara dua tentara lainnya tewas.
"Kami menduga dia telah diculik," kata Kolonel Lerner.
Laporan penculikan itu memprovokasi reaksi kemarahan dari Israel, di mana mantan Wakil Menteri Pertahanan, Danny Danon mengatakan "Jika kita tidak mendapatkan prajurit kita kembali dalam beberapa jam kita harus mulai meratakan Gaza".
Sementara pemerintahan Obama menggambarkan penculikan Letnan Goldin jelas sebagai tindakan 'barbar' dan menyerukan 'pembebasan tanpa syarat'.
Presiden Amerika Barack Obama mengatakan dalam sebuah jumpa pers, "Saya ingin memastikan (Hamas) mendengarkan, jika mereka serius tentang menyelesaikan situasi ini prajurit itu harus dibebaskan tanpa syarat.[] sumber: merdeka.com
Tentara Israel Serang Remaja Palestina Pakai Anjing
Israel Minta Dunia Bersatu Melawan Iran
Benarkah Malaikat Halau Pesawat Israel?
PLO Palestina Didenda US$218 Juta karena Teror Israel
Parlemen Eropa Dukung Palestina Seret Israel ke Mahkamah Internasional
Korban Pemerkosaan di Langsa Tetap Dicambuk
Salahkah Istri Gubernur Aceh Warga Swedia?
Polisi Baku Tembak dengan Komplotan Raja Rimba
Warga Banda Aceh Tertangkap Bawa Sabu di Kuala Namu
[FOTO]: Gubernur Kunjungi Asrama Mahasiswa Aceh di Semarang
Ini Prediksi Ketua dan Wakil Ketua Definitif DPR Aceh
Dewan: Usut Tuntas Kasus Penculikan yang Merugikan Rakyat
Dewan Sahkan Anggaran Aceh Utara Senilai Rp1,774 Triliun
Komisi VII Bakal Telusuri Izin Jeyskia Wakili Aceh di Putri Indonesia