KETUA Tuha Peut Partai Aceh, Teungku Malik Mahmud Al-Haytar, meminta DPR Aceh terpilih dari Partai Aceh untuk tidak melupakan sejarah perjuangan. Sejarah ini dinilai penting sehingga menjadi acuan bagi DPR Aceh dalam bekerja.
“Hampir 30 tahun kita berjuang melalui senjata, kemudian beralih dengan Partai Aceh. Ini jangan mudah dilupakan,” kata Malik Mahmud dalam sambutannya pada kegiatan penguatan kapasitas politik DPRA terpilih dari Partai Aceh di Hotel Oasis, Kota Banda Aceh, Minggu malam, 7 September 2014.
Menurutnya, sejarah ini akan membuat DPR Aceh menjadi sadar akan keberadaan mereka di parlemen nantinya. Hal ini dinilai juga akan membuat DPR Aceh bekerja sungguh-sungguh dalam mengemban amanah rakyat.
“Kita meneruskan perjuangan Bangsa Aceh. Perjuangan para pendahulu yang sudah terlebih dahulu kembali,” kata Malik Mahmud.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Aceh, Muzakir Manaf, juga meminta anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh terpilih dari Partai Aceh untuk bekerja keras dalam memperjuangan realisasi aturan turunan UUPA yang belum disahkan Pemerintah Pusat.
“Nyan amanah rakyat. Nyan harus dikedepankan(Itu amanah rakyat. Itu harus dikedepankan),” ujar pria yang akrab disapa Mualem ini.
Menurut dia, sejak penandatangan MoU Helsinki dan pengesahan UUPA setahun kemudian, banyak aturan UUPA yang belum disahkan oleh Pemerintah Pusat.
DPR Aceh terpilih dari Partai Aceh diminta memperjelas hal ini. DPR Aceh dari Partai Aceh juga diminta mengesahkan qanun yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh.
Editor: Murdani Abdullah