21 March 2015

Pengerukan Lampulo. Foto Taufik/ATJEHPOST.co
Pengerukan Lampulo. Foto Taufik/ATJEHPOST.co
Printed
Ada Orang Meuligoe di Lampulo
Murdani Abdullah
27 January 2015 - 08:30 am
Meski masih kecil, ia mengelola proyek miliaran. Pengerukan Lampulo salah satunya.

DUA beko mengeruk pasir, bekerja silih berganti, mengeruk dan menumpuk. Dalam hitungan menit, pasir laut pun mulai menggunung.

Dari kejauhan, truk interculer mulai merapat mengisi pasir, lalu melaju dengan kecepatan sedang, serta menghilang di tikungan jalan. Truk lain kemudian merapat dan melakukan aktivitas yang sama.

Sementara beberapa pekerja terlihat sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ada yang memasang beton, beronjong, dan mal di pinggiran pelabuhan yang direncanakan akan dibuat dermaga boat.

Seorang pekerja terlihat duduk di samping beton. Tangan kirinya menyekat butiran peluh yang mulai membasahi wajahnya.

"Bobo biasajih na leumah sinoe, cuma dari bunoe beungoh lôn kalon hana leumah lom. Jih kayém dijak ngawas sinoe (Bobo biasanya ada di sini. Cuma tadi pagi dia tidak terlihat. Dia yang mengawasi di sini),” ujar salah satu pekerja, Selasa, 30 Desember 2014.

Pria yang disebut Bobo adalah mandor yang mengawasi proyek pengerukan pelabuhan Lampulo. Proyek pengerukan pelabuhan tahap III ini senilai Rp8,94 miliar.

Bahpih ujeuen kamoe meukerja syiet, cuma watèe tanggai 26 Desember sagai kamoe pré, tapi meunyoe neupreulee informasi jeut neumeurumpok ngon si Bobo mantong sebab jih nyang mandum teupeu masalah nyoe. Maklum kamoe ureueng keurija (Biarpun hujan, kami tetap bekerja. Cuma tanggal 26 Desember kami libur. Tapi kalau perlu informasi silakan bertemu dengan Bobo saja. Dia lebih tahu. Maklum kami orang pekerja),”ujarnya lagi.

+++

ADALAH PT Mina Fajar Abadi nama perusahaan yang menjadi rekanan Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh ini.

Menurut data, perusahaan ini beralamat di Jalan Simpang V No.31 A, Bagok Nurussalam, Aceh Timur. Pemilik perusahaannya bernama Ramlan, yang menurut data merupakan insinyur.

Sesuai dengan kontrak kerja, pengerukan harus selesai 15 Desember 2014. Pengerukan Lampulo itu seharusnya juga menggunakan kapal sedot, bukan digali dengan menggunakan beko.

Bagaimana caranya perusahaan ini memenangkan proyek itu?

“Melalui seseorang bernama Bobo yang menjadi kepercayaan Ahyar,” kata sumber The Atjeh Post. Disebutkannya Bobo bernama asli Zulfadli. Ia, dikatakan, menjadi perpanjangan tangan Ahyar mencari perusahaan untuk menampung sejumlah proyek pemerintahan yang digarapnya. “Ahyar orang pendopo,” katanya lagi.

Siapa Ahyar? Satu-satunya orang yang bernama Ahyar di Meuligoe Gubernur Aceh adalah keponakan istri Gubernur Aceh Zaini Abdullah. Ia adalah adik kandung Zikrul yang namanya dikaitkan dengan pengadaan mobil pemadam kebakaran senilai Rp16,8 miliar.

Beberapa pengusaha, menyebutkan, sering berbenturan dengan Ahyar. “Dan tentu saja kami kalah,” kata sumber itu. Di beberapa dinas di Aceh juga disebutkan ada proyek Ahyar. “Ia memang banyak proyeknya,” katanya.

Di  kalangan pejabat, Ahyar disebut-sebut sangat arogan.

“Ia masih anak-anak, namun berani menghardik dan membentak-bentak pejabat yang jauh lebih tua usianya dari dia. Sebaliknya dia sangat manis pada pejabat yang dianggap menguntungkan dia, ya tentu proyeklah,” kata seseorang di kalangan Pemerintah Aceh.

Di Meuligoe, Ahyar adalah ajudan Gubernur Aceh. Setiap pejabat yang hendak menemui Gubernur Zaini harus melalui pintu Ahyar. Begitu juga dengan pengusaha.

+++

SENIN, 5 Januari 2015 lalu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, Diauddin, mengatakan proyek pengerukan Dermaga Lampulo yang dikerjakan oleh PT Mina Fajar Abadi sudah rampung atau selesai.

“Sudah selesai. Yang dikerjakan sama Bobo kan? Sudah siap. Baru kemarin siapnya. Pengerjaan ini baru selesai selama dua hari terakhir,” kata Diauddin.

Berdasarkan keterangan Diauddin, pengerukan Lampulo baru selesai pada 3 Januari 2015. Dengan kata lain, pengerjaannya terlambat 18 hari dari jadwal yang disepakati.

Soal keterlambatan ini, Diauddin mengaku telah memberi dispensasi. “Kita beri waktu dua pekan untuk menyelesaikannya,” ujarnya. Namun, Diauddin enggan berkomentar soal Akhyar dan kebijakan  PT Mina Fajar Abadi yang menggunakan beko. []

Baca selengkapnya tulisan ini  di Majalah The Atjeh Post.

Editor: Murdani Abdullah

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Pabrik Es dan Pengolahan Ikan Tak…

Ada Orang Meuligoe di Lampulo

Begini Kondisi Jalan Menuju TPI Lampulo…

Ini Kata Kepala DKP Aceh Soal…

Pengerukan Lampulo Tak Kunjung Selesai, Proyek…

HEADLINE

Proyek Poros Meuligoe

AUTHOR

Proyek Poros Meuligoe
Nurlis E. Meuko