29 March 2015

Ilustrasi  makan sehat ala Rasulullah. | heru-susanto.blogspot.com
Ilustrasi makan sehat ala Rasulullah. | heru-susanto.blogspot.com
tech + health
Mengapa Bupati Nagan Bilang Orang Yahudi Pintar?
Ihan Nurdin
30 October 2014 - 13:43 pm
Sebuah penelitian menemukan kecerdasan orang Yahudi tak terpisah dari gaya hidupnya.

BUPATI Nagan Raya Teuku Zulkarnaini melontarkan pernyataan yang menyebut otak orang Aceh seperti orang Yahudi. Yang dimaksud adalah dari sisi kecerdasan otaknya. 

“Otak orang Aceh seperti otak orang Yahudi,” kata Zurkarnaini saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golongan Karya di Suka Makmue, Nagan Raya, Rabu, 29 Oktober 2014. (Baca: Bupati Nagan: Orang Aceh Seperti Yahudi)

Daya pikir orang Yahudi yang dikenal unggul di sejumlah bidang. Dari Albert Einstein hingga Mark Zuckerberg, sang pendiri Facebook mewarisi darah Yahudi. 

Hal ini telah menarik minat peneliti untuk mencari tahu penyebabnya. 

Adalah Zvi Eckstein dan Maristella Botticini yang mencoba mengungkap penyebabnya.  Laporan itu kemudian dituangkan dalam buku "The Chosen Few". Buku itu kemudian diterjemahkan dalam bahasa Ibrani. 

Manuel Trajtenberg, ekonom Israel dalam tulisannya di Haaretz mengatakan setiap orang Yahudi dituntut belajar membaca dan menulis setelah kehancuran Yerusalem pada 70 Masehi. Mereka dituntut memiliki ilmu pengetahuan agar dapat berasimilasi. Dengan kebutuhan itu, orang-orang Yahudi memiliki keterampilan yang penting untuk pembangunan ekonomi mereka. 

Mereka juga dituntut mempelajari Taurat setiap hari. Setiap orang ditugasi untuk mengajari membaca dan menulis anak-anak sejak usia muda. Hal itu dinilai merupakan perkembangan revolusioner dalam dunia yang waktu itu masih didominasi penduduk buta huruf.

Menanamkan membaca dan mengajari Taurat mensyaratkan pengeluaran tinggi. Namun, kebanyakan orang Yahudi pada saat itu masih bertani dengan kemiskinan dan penderitaan. Karena itu, orang Yahudi menanggung beban keuangan pendidikan. Dengan beban tersebut, mereka memilih antara tetap belajar atau melupakan Yudaisme.

Pada masa Talmud, sekitar abad keenam, dua pola muncul di komunitas Yahudi yakni tingkat melek huruf meningkat di komunitas Yahudi yang ekonominya berbasis pertanian. Di sisi lain, ada perpindahan agama khususnya ke Kristen. Perpindahan agama membuat populasi Yahudi menurun dari 5,5 juta pada tahun 65 menjadi hanya 1,2 juta pada tahun 650. Epidemi dan pembantaian juga berkontribusi pada penurunan populasi ini.

Gaya Hidup 

Penelitian lain yang dilakukan oleh ilmuwan California, Dr Stephen Carr Leon, menemukan kecerdasan orang Yahudi tak terpisah dari gaya hidupnya. Penelitian itu untuk tesis S3 itu berjudul,""Mengapa Yahudi Pintar?".  

Untuk penelitian itu, Stephen menetap di Israel selama 3 tahun, sejak Desember 1980. Karya Stephen itu itu kemudian diterjemahkan oleh H. Maaruf Bin Hj Abdul Kadir, guru besar di Universitas Massachuset USA berkebangsaan Malaysia.

Stephen menemukan orang Yahudi sudah berupaya membuat anaknya menjadi pintar sejak dalam kandungan. Itu diketahui Stephen dari seorang temannya. Sang teman yang sedang mengandung kerap membawa buku matematika bersamanya. Sesekali teman itu bertanya kepada Stephen jika ada soal yang tak bisa dijawab. 

Stephen tentu saja heran. Ia pun lantas bertanya,"Apakah ini untuk anak mu ?” 

"Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius." jawab sang teman. 

Temuan Stephen lainnya adalah pada cara makan. Sejak awal mengandung sang ibu suka sekali memakan kacang almond. dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya adalah roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan almond dan berbagai jenis kacang-kacangan. 

Daging ikan diketahui bagus untuk perkembangan otak. Sedangkan kepala ikan tidak dimakan lantaran mengandung zat kimia yang dapat merusak pertumbuhan otak anak di dalam kandungan. Karena itu, orang Yahudi dikenal rajin mengonsumsi minyak ikan. Dalam jamuan makan bersama mereka pun gemar memakan daging ikan. 

Menariknya, ikan tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan daging. Menurut keluarga Yahudi campuran ikan dan daging tidak bagus dimakan bersama. 

Tentang larangan memakan daging yang berasal dari laut dan darat bersamaan, sejumlah referensi juga menyebutkan hal itu dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW. Rasulullah melarang makanan laut dikonsumsi bersamaan dengan daging hewan darat seperti sapi atau ayam. Belakangan, penelitian menemukan binatang laut mengandung ion positif, sementara hewan darat mengandung ion negatif. Ketika kedua bertemu, terjadilah reaksi kimia yang dapat merusak usus. 

Hal lain, jika orang Indonesia memakan buah-buahan sebagai pencuci mulut setelah makanan utama, orang Yahudi malah sebaliknya. Mereka memakan buah-buahan terlebih dahulu. Menurut mereka, jika memakan karbohidrat terlebih dahulu, akan menimbulkan rasa kantuk sehingga tidak bisa konsentrasi di pekerjaan atau di sekolah. Rasulullah Nabi Muhammad juga diketahui mengajarkan hal serupa. 

Rokok adalah hal terlarang di sana. Mereka tidak sungkan menyuruh keluar orang yang merokok di rumah mereka. Penelitian menemukan nikotin dapat merusak sel utama pada otak manusia dan bisa bikin bodoh. Dampak ini diwarisi secara genetis kepada keturunannya. 

Pola Pendidikan

Pola pendidikan anak-anak Yahudi juga menarik perhatian Stephen. Katanya, sejak kecil mereka dilatih bermain musik. Menurut para ilmuwan Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak, tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

Sejak seolah dasar, kata Stephen, mereka diajari matematika berbasis dagang. Selain, itu pelajaran ilmu pengetahuan alam sangat diutamakan. 

Begitu juga dengan olahraga, menjadi satu kewajiban. Yang diutamakan adalah olah raga yang berkaitan dengan fokus otak seperti memanah dan menembak. 

Masuk SMA, pelajaran sains atau ilmu alam lebih digenjot. Mereka dilatih menemukan sesuatu. Menciptakan produk baru atau temuan baru. 

Menjelang lulus kuliah, mahasiswa diharuskan membuat proyek dan mempraktekkannya. Tugas ini, kata Stephen, biasanya dikerjakan berkelompok. Mereka baru dinyatakan lulus jika bisa meraup keuntungan di atas US$ 1 juta. 

Dengan fakta temuan Stephen itu, tak heran jika hari ini penguasa teknologi informasi seperti Google dan Facebook adalah mereka pewaris darah Yahudi. 

Tentu saja kita tak perlu meniru orang Yahudi bulat-bulat. Tapi dari sisi menciptakan kecerdasan otak, layak ditiru. Bukankah ada pameo yang mengatakan,"hal-hal baik seringkali datang dari tempat yang tak terduga."   Bahkan, dari tong sampah sekalipun.[] Dari berbagai sumber

Editor: Yuswardi A. Suud

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Menagih Janji Bupati Nagan Raya; Semoga…

Imam Besar Masjidil Haram: Islam Hargai…

Golkar Nagan Klarifikasi Pernyataan Teuku Zulkarnaini…

Mengapa Bupati Nagan Bilang Orang Yahudi…

Bupati Nagan: Orang Aceh Seperti Yahudi

HEADLINE

Di Banda Aceh, Jaringan Telkomsel Terganggu, XL Diserbu

AUTHOR