MILAD 4 Desember merupakan hari deklarasi perjuangan melawan ketidakadilan pusat terhadap rakyat Aceh. Deklarasi ini dikumandangkan Dr. Muhammad Hasan di Tiro, selaku penerus pejuang ulama Tiro di Bukit Cokan 1975 lalu.
"Substansi dari sebuah perjuangan adalah untuk mencapai kedamaian. Oleh karena itu, jadikan 4 Desember sebagai hari yang bersejarah untuk mengingat kembali bagaimana jasa-jasa para syuhada yang telah mempertaruhkan jiwa dan raga demu sebuah kedamaian seluruh rakyat Aceh," ujar Munazir Khalis, Ketua Solidaritas untuk Masyarakat Aceh Damai (Sukma Peace Aceh) melalui siaran persnya kepada ATJEHPOST.co, Kamis, 4 Desember 2014.
Ia merujuk konflik berdarah yang terjadi selama 30 tahun lebih meninggalkan ragam duka yang mendalam bagi rakyat Aceh. Peperangan tersebut juga telah mengakibatkan lahirnya janda-janda dan anak yatim yang sampai saat ini masih menuntut keadilan.
"Setiap perjuangan pasti ada pengorbanan. Oleh karena itu perdamaian Aceh harus diisi dengan kemakmuran dan kesejahteraan supaya mereka-mereka (para korban konflik) ikut serta menikmati indahnya perdamaian di bumoe Serambi Mekkah ini," katanya.
Di samping itu, lanjut Munazir Khalis, peran pemuda sangat penting untuk menjaga perdamaian di Aceh. Menurutnya pemuda adalah barisan terdepan untuk bisa mentransformasikan diri menjadi intelektual yang mampuni. "(Pemuda) yang nantinya akan menjadi aset penting bagi pembangunan Aceh," katanya.[]
Editor: Boy Nashruddin Agus