25 March 2015

Spanduk ucapan selamat kepada Wakil Gubernur Aceh yang menyebabkan Doto Zaini batal menghadiri persemian sumur bor. @Ist
Spanduk ucapan selamat kepada Wakil Gubernur Aceh yang menyebabkan Doto Zaini batal menghadiri persemian sumur bor. @Ist
Printed
Kisah Spanduk Mualem
Yuswardi A. Suud
10 December 2014 - 12:15 pm
Gubernur Zaini Abdullah membatalkan acara peresmian sumur bor untuk mengairi lima desa. Mengapa ia ngambek?

TELEPON seluler Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU)  Aceh, Teungku Faisal Ali, berdering. Dia mendapat telepon dari wartawan yang menanyakan sebuah cerita dari tentang Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang ngambek lantaran sebuah spanduk di Pesantren Umul Qura Al Munawwarah,di Desa Rungkom, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, pada Selasa, 18 November 2014,

Awalnya, ulama yang akrab disapa Lem Faisal itu santai menjawab ia sedang dalam perjalanan dari Singkil menuju ke Banda Aceh. Sesaat ia tersadar, pertanyaannya dari wartawan itu serius.  “Oh, siat lon cek dilee. Neukirem pat posisi pesantren nyan jak lon hubungi ke lokasi dilee (Sebentar saya cek ke lokasi dulu. Tolong kirim alamat pesantren supaya saya bisa hubungi ke lokasi),” ujar Lem Faisal kepada wartawan ATJEHPOSTco.

Setelah mendapat informasi, Lem Faisal menekan tombol di selulernya dan tersambunglah dengan seseorang di ujung teleponnya. Mereka pun bercakap-cakap.

***

PADA Selasa itu, Gubernur Zaini Abdullah dijadwalkan berkunjung ke Pesantren Umul Qura Al Munawwarah di desa itu. Di sana, rencananya Gubernur Zaini akan meresmikan sumur bor untuk mengairi sawah di lima desa: Rungkom,  Awe, Kareung, Kulee, dan Kulam. 

Namun, setiba di gerbang jalan masuk menuju lokasi, rombongan gubernur berbalik arah. Usut punya usut, rupanya di gerbang jalan masuk itu dipasangi spanduk selamat datang untuk Wakil Gubernur Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem. 

"Kami sangat kecewa Bapak Gubernur tidak jadi hadir ke sini, padahal sudah tiba di lokasi," kata Muhammad bin Husen, salah satu pimpinan pesantren yang biasa disapa Abu Syujak kepada ATJEHPOST.Co

Menurutnya, acara peresmian sumur bor itu difasilitasi oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Aceh (LPMA) pimpinan Gumarni Arfan. Pesantren dipilih sebagai tempat peresmian lantaran dianggap sebagai pusat kegiatan masyarakat. 

Tentang spanduk ucapan selamat datang untuk Wakil Gubernur Muzakir Manaf, kata Abu Syujak, terjadi lantaran sejatinya acara itu memang akan dibuka oleh Wagub Muzakir Manaf. Namun, gubernur meminta wagub berkunjung ke Gayo Lues. Sebagai pengganti, gubernur memutuskan dirinya lah yang akan datang ke sana. 

"Lalu tiba-tiba tadi kami mendapat kabar, gubernur tidak mau hadir lantaran spanduk selamat datang ditujukan kepada wakil gubernur," kata Abu Syujak. Walhasil, kata dia, acara peresmian sumur bor dilakukan oleh Wakil Bupati Pidie. 

Dihubungi terpisah, Ketua LPMA Gumarni Arfan membenarkan kejadian itu. Ia pun menjelaskan pangkal soal berkibarnya spanduk selamat datang untuk Wakil Gubernur di tempat itu. Katanya, acara itu sejatinya memang akan diresmikan oleh Wakil Gubernur Muzakir Manaf. Namun, sehari sebelum peresmian, pada pukul 12.00 siang, Gumarni mendapat kabar yang akan meresmikannya adalah Sekda Aceh. Penyebabnya, Wagub Mualem secara dadakan harus ke Gayo Lues menyerahkan bantuan untuk korban bencana di sana.

Nah, sorenya, sekitar pukul 5, telepon Gumarni kembali berdering. Suara diseberang sana mengabarkan yang akan datang besok pagi ke peresmian sumur bor di pesantren adalah Gubernur Zaini Abdullah. 

Tentu saja Gumarni kaget dibuatnya. Bagaimana bisa siuroe dua goe leuho. Dalam hitungan jam, keputusan berubah lagi. Lantaran hari sudah sore, Gumarni pun tidak mungkin lagi membuat spanduk selamat datang untuk Gubernur Zaini Abdullah. 

Selain lantaran waktunya sudah sangat kepepet, pikir Gumarni, apalah arti sehelai spanduk, toh, yang penting substansi acaranya adalah agar sawah masyarakat di lima desa bisa segera dialiri air.

Rupanya, pikiran Gumarni berbeda dengan pikiran Gubernur Zaini Abdullah. Gumarni pun tak menyangka Gubernur Zaini akan semarah itu gara-gara sehelai spanduk.  Gumarni mengetahui kemarahan gubernur setelah seorang ajudan Gubernur menelponnya dan menyoal spanduk ucapan selamat datang yang ditujukan kepada Wakil Gubernur, bukan untuk Gubernur Zaini Abdullah. 

Lantaran peristiwa unik ini terjadi di tengah isu retaknya hubungan Gubernur Zaini dan Wagub Mualem, orang pun dengan cepat menyimpulkan,”Gubernur syit han jeuet sagai geu kalon foto Wagub.” 

Kepada media ini, Gumarni melontarkan kekesalannya. “Saya sangat kecewa dengan sikap gubernur tanyoe, lagee aneuk miet (gubernur kita seperti anak kecil),” kata Gumarni.  

***

TELEPON selular wartawan ATJEHPOSTco berdering. Dari nomor yang muncul yang menelpon adalah Lem Faisal.  Seteleh tersambung, “Siat lon khem dilee beh (Sebentar saya tertawa dulu),” ujarnya sambil tertawa lepas.

“Jadi kaleuh lon cek ke lokasi. Sebenar jih sumur bor nyan untuk umum. Lokasi acara sagai di pesantren (Jadi sudah saya cek ke lokasi. Sebenarnya sumur bor untuk umum. Lokasi acara yang di pesantren),” ujarnya usai tertawa. “Nyan keuh nyan pemimpin geutanyoe. Adak ditop barang kiban tetap terbuka akhir jieh (Itulah pemimpin kita. Walau bagaimanapun ditutupi tetap terbuka akhirnya),” ujarnya.

Lem Faisal berharap kasus ini menjadi renungan bagi Gubernur Zaini. Tujuannya supaya ke depan lebih jernih dan bersikap wajar pada masyarakat. “Itu konflik internal. Tidak baik ditunjukan di hadapan masyarakat,” ujar Lem Faisal lagi. [] Yuswardi A. Suud | Murdani Abdullah

Editor: Boy Nashruddin Agus

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

[FOTO]: Mualem Hadiri Maulid Nabi Muhammad…

Mualem Hadiri Maulid Nabi Muhammad di…

Mualem Lantik Ketua KONI Subulussalam

Gerindra Aceh Dukung Mualem Jadi Gubernur

[FOTO]: Wagub Mualem Tinjau Pembangunan Kolam…

HEADLINE

Riwayat Kutubkhanah Tanoh Abee

AUTHOR