25 March 2015

Imum Jhon. @Heri Juanda/atjehpost.co
Imum Jhon. @Heri Juanda/atjehpost.co
Printed
Imum Jhon: UUPA untuk Aneuk Cuco Geutanyoe
Murdani Abdullah
10 December 2014 - 12:45 pm
Kalau enggan seperti yang Abu Doto pernah katakan. Suatu saat, rakyat Aceh akan memegang senjata kembali.

PEMERINTAH Aceh dimasa kepemimpinan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf diharapkan kembali bersatu untuk memperjuangkan MoU Helsinki dan UUPA. Dua hal ini dinilai penting untuk warisan perjuangan GAM kepada anak cucu Bangsa Aceh ke depan.

“Kalau mantan kombatan, saat ini sudah tua-tua. 5 hingga 20 tahun ke depan mungkin sudah tiada. Jadi apa yang kita tinggalkan untuk anak cucu nanti? Ya, istimewaan Aceh ini,” ujar Imum Jhon.

Mantan kombatan ini terkenal dengan lagu-lagu perjuangan Aceh. Sosok ini berkunjung ke redaksi ATJEHPOST, Minggu sore, 9 November 2014.

Selain Imum Jhon juga ada beberapa mantan kombatan lainnya dari Pase. Hadir juga senator Indonesia asal Aceh, Fachrul Razi.

Kedatangan Imum Jhon dan Fachrul Razi disambut langsung oleh Pimpinan Umum Atjehpost, Nurlis E. Meuko dan beberapa awak redaksi lainnya.

Di redaksi Atjehpost, Imum Jhon berbicara banyak terkait persoalan Aceh. Mulai dari kondisi perpolitikan Aceh terkini, hingga aturan turunan UUPA yang tak kunjung  disahkan Pemerintah Pusat.

“Saya selaku pejuang, hanya berharap ada meninggalkan sesuatu untuk Bangsa Aceh,” ujar Imuem Jhon.

Berikut kutipan lengkap wawancara tersebut:

Apa yang Anda harapkan dari pimpinan Pemerintah Aceh saat ini?

Meunyoe jeut. Ureung tanyoe bek meupakee. (Kalau bisa. Orang kita jangan berkelahi). Sama-sama membangun Aceh.

Kalau soal UUPA bagaimana?

Meunyoe jeut, Abu Doto (sapaan untuk Zaini Abdullah-red), Mualem bersama-sama menuntut hal ini ke Pusat. Mengajak DPD RI, DPR RI serta aneuk Aceh untuk berjuang agar hal ini tuntas.

Pemimpin Aceh harus kompak. Karena ini yang ditunggu-tunggu di lapangan.

Kalau enggan seperti yang Abu Doto pernah katakan. Suatu saat, rakyat Aceh akan memegang senjata kembali. Kita doakan supaya ini tidak terjadi. Dan konflik itu tidak ada satupun yang menginginkannya.

Jadi menurut Anda apa yang harus dilakukan Gubernur Aceh saat ini?

Ya, Abu Doto harus merangkul semua elemen. Semua pihak. Yang memang memerlukan fungsi orang tersebut di sana.

Semua ada fungsinya masing-masing. Yang jago hukum ada bagiannya. Demikian juga dengan yang lain.

Ada yang mengatakan Gubernur Zaini selama ini berjalan sendiri soal kepentingan Aceh di Jakarta. Bagaimana tanggapan Anda?

Kalau menurut saya itu tidak mungkin. Tidak mungkin Abu Doto mampu. Ini pekerjaan besar dan tak mungkin dilaksanakan sendiri.

Sejak damai hingga sekarang. UUPA belum juga rampung. Ini perkerjaan besar. Masalah yang besar tak mungkin diselesaikan sendiri. Harus melibatkan semua pihak.

Apa perlu dibentuk tim soal UUPA ini?

Ya, nyan leubeh paih. Karena hana mungken pekerjaan yang besar dikerjakan sendiri. Ya penteng menurut lon tim ini adalah ureung yang mengerti soal UUPA dan MoU Helsinki.

Orang yang mengerti dan mau memperjuangkan MoU Helsinki. Perlu diketahui, UUPA itu bukan milik GAM atau mantan kombatan.

Kalau mantan kombatan, hanya beberapa yang tersisa saat ini. Kalau mantan kombatan, saat ini sudah tua-tua. 5 hingga 20 tahun ke depan mungkin sudah tiada. Jadi apa yang kita tinggalkan untuk anak cucu nanti? Ya, istimewaan Aceh ini.

Istilahnya semua bersatu untuk menyempurnakan UUPA?

Ya,  sejak dulu kekuatan kebersamaan ini yang kita tonjolkan. Yang disebut GAM dulu bukan cuma yang pegang senjata. Masyarakat yang membantu perjuangan juga GAM. Ada yang memperjuangkan melalui diplomasi.

Jadi sama-sama. Demikian juga dengan saat ini. Tidak mungkin kita membangun Aceh sendiri. Han mungken.

Kami tidak menuntut apa-apa dari perjuangan ini. Saya sendiri seorang seniman. Demikian juga dengan rekan-rekan yang telah kembali dalam kehidupan masyarakat saat ini.

Kita hanya berharap apa yang telah diperjuangkan ini tidak sia-sia. Tidak selesai. Mungken nyoe keuh saat ureung yang carong-carong memperjuangkan UUPA.

Selaku mantan kombatan, apa yang paling Anda harapan saat ini?

Saya tidak menginginkan banyak hal. Saya hanya ingin MoU Helsinki diterapkan. UUPA sempurna.

UUPA dan aturan turunannya bukan untuk GAM atau sekarang KPA. Ini untuk aneuk cuco geutanyoe mandum. Kelak merekalah yang menikmati buah dari perjuangan ini.

Seperti yang saya katakan tadi, 20 tahun lagi, mungkin anggota KPA sekarang banyak yang meninggal. Maka, hasil perjuangan inilah yang bisa kami berikan pada generasi mendatang.

Dengan kondisi Aceh saat ini. Apa harapan seperti tadi akan mampu diwujudkan?

Harapan tetap ada. Seperti yang saya katakan, UUPA bukan milik KPA. Ini milik masyarakat Aceh. Oleh karena itu, perjuangannya pun harus melibatkan semua pihak.[]

Editor: Boy Nashruddin Agus

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Imum Jhon: UUPA untuk Aneuk Cuco…

[WAWANCARA] Imum Jhon: Pemimpin Aceh Bek…

Lagu Imum Jhon yang Ini Sudah…

Besok, Imum Jhon dan Barongsai Meriahkan…

Video Lagu Terbaru Imum Jhon: Raueh…

HEADLINE

Damkar Rp16,8 Miliar; Volvo Rasa Asia

AUTHOR