Dai kondang Indonesia Ustad Yusuf secara khusus mengatakan Presiden Joko Widodo sebaiknya tidak ikut merayakan Natal. Pernyataan itu disampaikannya melalui akun Twitternya @Yusuf_Mansur.
"dari skrng saya bcr, sebaiknya Pak Jokowi tdk menghadiri Natal Bersama. cukup beliau memastikan bhw Natal, aman. gpp jd kehebohan baru." begitu bunyi Tweet pertama Ustad Yusuf Mansur mengawali topi 'Natal' petang kemarin, Selasa 9 Desember 2014.
Permintaan itu menurutnya bukan tanpa alasan, di Tweet berikutnya ia menjelaskan jika pernyataan itu sebagai wujud cinta dan sayangnya kepada Presiden RI itu. "saya cinta beliau. saya sayang beliau. beliau hrs ada bagi semua agama. tp tdk u natal bersama. sbb beliau muslim. ttp ada batas2 trtentu." katanya.
Selain itu, ia juga mengingatkan para pengusaha untuk tidak memaksa dan meminta karyawannya untuk memakai atribut Natal pada saat perayaan Natal 25 Desember nanti. Hal itu demi kerukunan dan ketenangan semua pihak.
Ia juga mengingatkan masyarakat Muslim untuk tidak ikut mengucapkan Natal. "bagi kwn2, jgn ngucapin selamat natal. papasan, beri senyum&salaman dg salaman terbaik&hangat. bila ingin menyapa, ucapin, "libur bro?"" tulisnya lagi.
Secara keseluruhan, ada 12 Tweet khusus yang dituliskannya berkaitan dengan perayaan Natal. Kicauan ini ada kaitannya dengan rencana Presiden Jokowi yang akan menghadiri perayaan Natal di Papua pada 27 Desember 2014 nanti.
Mengutip lansiran Kompas awal Desember lalu, keputusan Jokowi untuk ikut merayakan Natal di Papua berbeda dengan kebiasaan sebelumnya bahwa Perayaan Natal Nasional selalu diadakan di Jakarta.
"Ini kali pertama dalam sejarah, Natal dilaksanakan bersama di Papua. Rencananya tanggal 27, Natal bersama dengan Presiden di Jayapura. Pak Presiden kali ini mau Natal bersama dengan masyarakat di tanah Papua," kata Ketua Umum Perayaan Natal Nasional, Yohana Yambise, di Istana Kepresidenan pada Rabu, 3 Desember lalu.[]
Editor: Ihan Nurdin