21 March 2015

almarhumah Afriza Mutia
news
Di Medan Afriza Sempat Ajak Rekan Prianya ke Tempat Hiburan
Zulkifli Anwar
16 January 2015 - 11:50 am
WA berjanji akan menemani Afriza dugem pada Sabtu malam

Tiba di Medan, Sumatera Utara, pada pukul 05:00 WIB, Jumat, 9 Januari 2015, Afriza dan WA memesan kamar di Hotel Buana di Jalan Gajah Mada. Mereka memesan satu kamar namun tidur di ranjang terpisah. (Baca: Kata Rekan Pria Afriza tentang Kronologi ke Medan (3))

Menjelang pukul 12:00 WIB, WA membangunkan Afriza yang masih tidur setelah sebelumnya ia mandi terlebih dahulu. (Baca: Kata Rekan Pria Afriza tentang Kronologi ke Medan (2))

Setelah itu mereka keluar dan makan siang di kawasan Jalan Gajah Mada. WA lantas menghubungi temannya Dek Bai dan memberi kabar kalau dirinya sudah berada di Medan. Ketika itu Dek Bai meminta WA menemuinya di Carrefour.

Setelah makan siang, Afriza dan WA pergi ke Carrefour dan menunggu Dek Bai di area parkir. Sekitar pukul 16:00 WIB, WA dan Dek Bai bertemu dan Dek Bai menyerahkan uang Rp 1,5 juta. (Baca: Kata Rekan Pria Afriza tentang Kronologi ke Medan (1))

Afriza lantas mengajak WA jalan-jalan ke SUN Plaza untuk membeli pakaian. Namun di sana, Afriza hanya melihat-lihat saja, tidak ada yang dibeli karena merasa tidak ada yang cocok. Pukul 18:20 WIB, keduanya meninggalkan SUN Plaza dan kembali ke hotel Buana di lantai tiga kamar 317.

“Saya putuskan kembali ke hotel karena tidak ada tujuan lain. Selain itu saya juga sangat lelah dan mengantuk. Sedangkan Afriza, kala itu memilih pergi ke salon dan membawa serta kunci kamar,” ujar WA kepada penyidik di Satreskrim Polres Aceh Utara.

Pukul 23.00 WIB, Afriza pulang dan membangunkan WA dan mengajaknya dugem. Namun WA menolak dan hanya mau keluar untuk makan malam. Sebelum keluar kamar, Afriza sempat berkata, “Aku tadi kenalan sama bencong di salon. Sudah ambil no PIN BBM-nya. Nanti kami akan jumpa di Lhokseumawe.”

WA menjawab, “Kajak u Medan perle meuturi ngen bencong? (Pergi ke Medan perlu berkenalan dengan bencong?)” Afriza kemudian menjawab “Enggak ada, cuma mau berkawan aja”. Setelah itu keduanya meninggalkan kamar hotel menuju Jalan Gatot Subroto untuk makan malam.

Pukul 00.00 WIB dini hari, mereka kembali ke hotel. Kala itu Afriza terlihat kurang senang karena keinginannya untuk dugem ditolak WA. Namun WA berjanji akan menemani Afriza dugem pada Sabtu malam.

“Di hotel, saya langsung tidur. Sedangkan Afriza menonton televisi sambil minum minuman untuk mempercantik diri, sama persis saat dalam perjalanan menuju Medan,” kata WA.

Pukul 04.00 WIB, Sabtu, 10 Januari 2015, WA terbangun karena deringan telepon masuk. Setelah dilihat ternyata dari Maya, 23 tahun, karyawan salah satu bank di Medan. Maya minta dijemput di Terminal Pinang Baris dan diantar ke tempat kosnya di kawasan Sunggal. Kala itu WA menjemput Maya dengan mengajak serta Afriza. Tepat pukul 05.30 WIB mereka kembali ke hotel.

Sabtu, 10 Januari 2015 pukul 10.00 WIB, Afriza membangunkan WA untuk mengajak sarapan dan jalan-jalan. Kala itu Afriza terlihat sudah rapi dan siap pergi, sementara WA masih acak-acakan dan belum mandi. Saat WA mandi, Afriza berpamitan pergi ke salon lagi.

Setelah mandi WA menunggu Afriza di dalam Hotel. Pukul 11.00 WIB, WA BBM, “Za, gimana apa sudah siap” dibalas “Belum sebentar lagi”. Jawab WA, “Jangan lama-lama nanti takutnya aku ketiduran,” dibalas lagi “Enggak apa-apa tidur aja dulu kan check out-nya jam 12.00 WIB.”

Pukul 11.55 WIB WA kembari mengirimkan BBM kepada Afriza. “Gimana apa sudah siap apa belum.” “Sabar dulu,” balas Afriza. Dibalas lagi WA, “Pu sabar sudah jam 12 mau chek out ni.” Afriza kembali menjawab “Enggak apa-apa key (kamu-red) check out aja sendiri, terus tunggu aku di mobil.”. WA kembali membalas pesannya dengan umpatan. Lalu ia pun check out sendiri dan membawa barang-barangnya ke mobil.

Baru 30 menit di mobil, WA mendapat telepon masuk dari neneknya yang meminta dirinya segera pulang. Setelah menyelesaikan pembicaraan dengan neneknya ia kembali mengirimkan pesan kepada Afriza melalui saluran BBM. “Gimana? Cepatlah, aku di mobil nih.”

Afriza membalas “Iya, sebentar lagi hampir siap.”

Dengan nada kesal, kala itu WA membalas BBM, “Bit-bit inong pungo kah, karap 3 jeum kupreh kah (memang benar-benar kamu perempuan gila, hampir 3 jam saya tunggu kamu.”

Pesan itu tidak ditanggapi Afriza.

Pukul 14.00 WIB, Afriza keluar dari salon dalam kondisi bahagia dan ceria. Berdasarkan keterangan WA dalam BAP, penampilannya terlihat berbeda dengan muka mengkilap. Ia lantas meminta uang kepada WA Rp 50 ribu, katanya untuk membaya uang alis mata. Setelah itu ia kembali masuk ke salon. Sepuluh menit kemudian baru ia keluar dan mereka lantas pergi ke Indomaret untuk membeli minuman ringan.

Saat Afriza kembali masuk mobil, WA berkata, “Kita pulang ke Panton sekarang karena abang sepupu saya sudah masuk rumah sakit.” Saat itu sempat terjadi adu mulut karena Afriza tidak mau pulang. Hingga akhirnya Afriza meminta diantar ke Pasar Peutisah untuk membeli baju.

Kala itu WA mengatakan, “Kob brat meu gampong, lagee hantom jak u Medan keudeh (kampungan kali, macam tidak pernah ke Medan).” Afriza menjawab, “Alah, pokoknya ke Petisah dulu,” yang dijawab WA dengan “Ya.”

Kala itu, menurut WA, Afriza langsung menyetel lagu house DJ. Sedangkan dirinya tidak berniat menuruti permintaan Afriza. WA langsung menuju jalan pulang melalui Jalan Gatot Subroto. Setiba di SPBU Rajawali, WA mengisi bensin senilai Rp 100 ribu. Selanjutnya ia langsung mengemudikan mobil menuju Aceh melalui jalan pintas. Tiba-tiba Afriza tersadar kalau itu bukan jalan menuju ke Petisah. “Inikan jalan pulang,” katanya.[]

Editor: Ihan Nurdin

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Kasus Kematian Afriza ke Jaksa

Tersangka Tak Ditahan, Kasus Kematian Afriza…

Ayah Afriza Tidak Mengenal Rekan Pria…

[FOTO]: Suasana Rumah Duka dan Lokasi…

Begini Suasana Rumah Duka Afriza di…

HEADLINE

Ini Tuntutan Puluhan Guru Honorer Aceh di Gedung DPRA

AUTHOR