MALAYSIA akan membeli kol (kubis) dari Aceh mencapai 200 ton per bulan. Hari ini, Sabtu, 29 Maret 2014, dilakukan ekspor perdana melalui Pelabuhan Umum Krueng Geukueh, Aceh Utara.
“Hasil pertemuan kami dengan Menteri Pertanian Malaysia di Kuala Lumpur pada Rabu lalu, disepakati Malaysia akan membeli 200 ton kubis tiap bulan. Pemeritah Aceh siap memfasilitasi eksportir untuk memenuhi ekspor produk sayur mayur ini,” kata Safwan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh kepada atjehpost.com melalui telpon seluler, Sabtu siang, 29 Maret 2014.
Safwan menjelaskan, kesepakatan antara dirinya mewakili Pemerintah Aceh dengan Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri bin Yakob itu tindaklanjut dari pertemuan sebelumnya.
“Sebelumnya Gubernur Aceh Zaini Abdullah bersama Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh Iskandar mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Malaysia di Penang terkait rencana investasi dan kerja sama ekspor impor,” ujarnya.
Menurut dia, PT. Pandu Buana Nusantara dan PT. Keluarga Mangat Sabee yang menjadi eksportir telah menyediakan kubis, kentang, kunyit, kemiri, cengkeh, dan kacang tanah untuk ekspor perdana ke Malaysia melalui Pelabuhan Umum Krueng Geukueh, hari ini.
“Dari PT. Pandu Buana Nusantara berupa kubis dan kentang sebanyak 25 ton, sedangkan dari PT. Keluarga Mangat Sabee berupa kunyit segar, kemiri, cengkeh, dan kacang tanah lebih kurang 10 ton. Komoditi dari Aceh Tengah, Pidie, dan Banda Aceh itu sudah dimuat dalam kapal KLM Tanjung Harapan Etd di Pelabuhan Krueng Geukeuh. Kapal berangkat nanti jam tiga sore (15.00 WIB) dan diperkirakan tiba di Port Klang Malaysia, besok pagi,” kata Safwan.
Safwan menargetkan ekspor kubis dan rempah-rempah dari Aceh ke Malaysia akan dilakukan setiap pekan. “Minggu depan akan dimuat (barang ekspor) yang kedua. Kita usahakan seminggu sekali,” ujarnya.[]
Editor: Boy Nashruddin Agus