16 March 2015

Profesor Retno dan bendera setengah tiang di USU | Foto: Istimewa
Profesor Retno dan bendera setengah tiang di USU | Foto: Istimewa
news
Sosok Profesor Retno USU di Mata Mahasiswanya
Yuswardi A. Suud
12 February 2015 - 20:30 pm
Setahu Nizar, Profesor Retno, 51 tahun, adalah seorang pecinta laut.

KABAR meninggalnya Profesor Retno Widhiastuti setelah boat wisata yang ditumpanginya dihantam ombak di Sabang, Aceh, membuat kampus Universitas SUmatera Utara (USU) berduka. Bendera setengah tiang pun dikibarkan di kampus begitu kabar itu sampai ke sana siang tadi, 12 Februari 2015. 

Di kampus USU, Profesor Retno menjabat Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 

Muhammad Nizar, salah satu mahasiswa program S3 di prodi pimpinan Profesor Retno mengatakan sangat terkejut mendapat kabar itu. 

"Tadi berita itu sampai ke sini sekitar pukul 12 siang, saat pengukuhan dua guru besar baru bidang lingkungan dan sumberdaya alam," kata Nizar yang berasal dari Aceh. 

Nizar mengatakan, Profesor Retno dan rombongan ke Sabang kemungkinan dalam rangka studi lingkungan. 

Setahu Nizar, Profesor Retno, 51 tahun, adalah seorang pecinta laut. "Beliau memang mencintai laut," kata Nizar yang berencana ikut melayat ke rumah duka. 

Situs usu.co.id menyebutkan, Retno Widhiastuti adalah Guru Besar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, departemen Biologi. Keahliannya di bidang ekologi tumbuhan. 

Disebutkan, Retno menggondol gelar doktoranda (dra) dari Universitas Soedirman, gelar magister of science (M.Si) dari USU, dan menyelesaikan pendidikan S3 dari Institute Pertanian Bogor (IPB). 

Sebelumnya diberitakan, Retno termasuk satu dari 14 wisatawan dari USU yang menumpang boat kaca di kawasan wisata Iboih, Sabang. Boat kaca ini biasa dipakai untuk melihat terumbu karang. Disebut boat kaca lantaran lantainya dipasangi kaca sehingga memungkinkan penumpang melihat terumbu karang dari dalam boat tanpa perlu terjun ke air.

Menurut Azhari, seorang pengelola bungalow di Iboih, salah satu boat yang ditumpangi dihantam ombak besar. Boat kedua datang menolong. 

“Para wisatawan ini mengapung dekat boat kecil tadi. Pemilik boat sudah mengatakan agar berpegangan saja, tapi karena panik para wisata ini malah naik ke atas boat. Boat kecil tadi tak sanggup menahan beban dan akhirnya kembali tenggelam,” kata Azhari. 

Tak beberapa lama, kata Azhari, boat lainnya datang membantu. “Para wisata tadi diselamatkan dan dibawa ke pantai. “Sedangkan seorang wisatawan karena terlalu banyak minum air laut coba diberi nafas buatan di pantai tapi tak terselamatkan,” ujarnya.

Kabar terakhir, sore tadi jenazah Profesor Retno telah dibawa lewat jalur darat dari Banda Aceh menuju Medan. []

Editor: Yuswardi A. Suud

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Pemerintah Kembali Lirik Sabang Sebagai Zona…

[FOTO]: Libur Imlek, Wisatawan ke Sabang…

Guru Besar USU Korban Boat Karam…

Begini Kondisi Iboih Sabang Pasca Karamnya…

Sosok Profesor Retno USU di Mata…

HEADLINE

Lima Temuan BPKP Aceh Terindikasi Paling Koruptif

AUTHOR