21 March 2015

Gubernur Aceh Zaini Abdullah | Foto: tribunnews.com
Gubernur Aceh Zaini Abdullah | Foto: tribunnews.com
news
Gubernur Zaini Jenguk Korban Penembakan di RSUZA Banda Aceh
Murdani Abdullah
01 April 2014 - 19:55 pm
Gubernur juga mengatakan bahwa perdamaian Aceh terjadi atas prinsip demokrasi dan ukhuwah.

GUBERNUR Aceh Zaini Abdullah menjenguk korban penembakan bernama Fakrurrazi, 40 tahun, yang mulai membaik dari keadaan kritis di RSUZA Banda Aceh, sekitar pukul 16.30 Wib, pada Selasa, 1 April 2014. Korban merupakan warga Desa Blang Poroh, Kecamatan Jeunib yang kini mendapat perawatan intensif dari RSUDZA Banda Aceh setelah dirujuk dari RSUD dr. Fauziah, Bireuen.

Dalam kesempatan itu, Zaini Abdullah secara khusus menyampaikan duka cita yang mendalam. Ia turut memberikan bantuan Rp5 juta kepada Facrurrazi. Doto Zaini mengharapkan korban agar cepat pulih pasca operasi dan bisa kembali beraktivitas. Ia juga berharap keluarga korban bisa bersabar dan tabah dengan cobaan ini.

“Jangan pikirkan apapun, jangan bebani pikiran tapi harus fokus berobat. Semua biaya ditanggung Pemerintah Aceh,” kata doto Zaini, menyemangati pasien.

Pemerintah Aceh, kata Gubernur Zaini juga akan memberikan santunan kepada para korban yang meninggal.

Gubernur yang didampingi Wadir Pelayanan RSUZA, dr Fachrul Jamal SpAN-KIC. dr Warkah Helmi, wakil Bupati Bireuen dan sejumlah unsur SKPA lingkup pemerintah Aceh, juga turut mengunjungi dan menyemangati pasien yang berada di kamar 6 Ruang Jeumpa, RSUZA Banda Aceh. Sejumlah pasien yang berada satu ruangan dengan Fakrurrazi mengaku terharu dengan rasa kepedulian Gubernur Zaini.

Merespon aksi penembakan yang terjadi pada Senin 31 Maret 2014 sekitar malam, Gubernur meminta penegak hukum untuk segera mengungkap tabir kriminal tersebut. Apapun motif dan siapapun pelakunya harus ditindak tegas. Menurut Gubernur Zaini, ia sudah berkoordinasi dengan pihak penegak hukum untuk menuntaskan persoalan ini.

“Pesta demokrasi dan partai politik hanyalah sarana. Tujuan semua partai adalah untuk kebaikan. Mengapa harus menempuh jalan yang tidak demokratis dan melanggar hukum,” kata Doto Zaini.

Gubernur juga mengatakan bahwa perdamaian Aceh terjadi atas prinsip demokrasi dan ukhuwah.

“Kita berdamai agar tidak ada lagi kekerasan dan pelanggaran HAM. Oleh karenanya kejadian seperti di alam perdamaian patut kita kutuk. Pelakunya itu anti demokrasi,” tutur Gubernur Zaini.

Seperti diketahui, aksi penembakan kembali mewarnai perjalanan Pemilu di Aceh. Kali ini kader Partai Aceh (PA), Juwaini, 29 tahun, warga Desa Lheu Simpang, Kecamatan Jeunieb, Bireuen menjadi sasaran penembakan pada pukul 21.00 Wib, Senin, 31 Maret 2014.

Aksi penembakan turut menewaskan Fazira Wati, 17 tahun, pelajar dan Khairil Anwar, bocah berusia 1,5 tahun tercatat sebagai warga Blang Poroh, Kecamatan Jeunieb. Selain itu, aksi penembakan ini juga melukai Fakhrurrazi, 40. Keseluruhan korban memiliki hubungan keluarga.

Juwaini dan keluarga ditembak oleh orang tak dikenal yang membonceng sepeda motor matic di kawasan Desa Buket Teukuh, Kecamatan Kota Juang, Bireuen, sekitar pukul 21.00 Wib, Senin, 31 Maret 2014.[](bna)

Editor: Boy Nashruddin Agus

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Kapolda: Motif Penembakan di Bireuen sedang…

Darwis Jeunieb Minta Polisi Usut Tuntas…

Amnesty Internasional: Atasi Kekerasan Pra-Pemilu di…

Panglima TNI Bicara Kekerasan Jelang Pemilu…

Uni Eropa Tanggapi Kekerasan Jelang Pemilu…

HEADLINE

Kapaloe, Biaya Makan Minum di Dinas Pertanian Aceh Capai Rp5,9 Miliar

AUTHOR