28 March 2015

Ilustrasi hujan meteor @tempo
Ilustrasi hujan meteor @tempo
tech + health
Guyur Bumi, Camelopardalids Hujan Meteor Langka Sejagat
Ihan Nurdin
23 May 2014 - 14:59 pm
Diperkirakan setiap jamnya akan turun 100 hingga 400 meteor

Bagi para penikmat semesta jangan lewatkan kesempatan menyaksikan hujan meteor Mei Cameloparladid mulai hari ini hingga besok. Ini merupakan hujan meteor langka karena belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan setelah 2014 ini diperkirakan takkan terulang lagi secara periodik. Inilah yang membuat hujan meteor Mei Cameloparladid berbeda dengan hujan-hujan meteor lainnya seperti eta Aquarids. (Baca: Meteor Hujani Bumi Malam Ini)

Mengutip penjelasan di situs Kafe Astronomi,  meski tak biasa hujan meteor ini langsung melejit karena intensitas ‘curahan’ hujannya diprediksi cukup besar. Diperkirakan setiap jamnya akan turun 100 hingga 400 meteor. Diprediksi, ada peluang meski kecil intensitas meteor Camelopardalids yang turun bisa mencapai 1.000 meteor/jam. Jika ini terjadi, menurut penjelasan dalam situs tersebut hujan meteor ini akan menyandang status sebagai badai meteor.

Kapan waktu yang tepat untuk menyaksikan hujan meteor? Hujan meteor bisa dilihat dengan leluasa ketika langit benar-benar gelap tanpa polusi cahaya. Baik itu cahaya bulan atau cahaya fajar/senja kelautan (nautical twilight). Potensi terlihatnya lebih besar jika radiannya berada di posisi yang cukup tinggi di langit.

Kabar baiknya ketika hujan meteor Camelopardalids turun nanti bulan sudah jauh melewati fase purnama dan sedang menuju ke konjungsi Bulan-Matahari yang baru. Artinya polusi cahaya yang diperkirakan berasal dari sekitar fase purnama bisa ditepis.

“Namun bila faktor fajar/senja kelautan dan ketinggian radian yang besar diperhitungkan, maka sejatinya hanya kawasan Amerika bagian utara saja yang berpotensi besar menyaksikan hujan meteor ini. Sementara bagian dunia lainnya tidak seberuntung itu.” Tulis Kafe Astronomi.

Tapi kondisi itu tak berlaku di Indonesia, karena saat puncak hujan meteor Camelopardalids di Indonesia masih siang. Ditambah fakta radian Camelopardalids berketinggian cukup rendah di langit utara dan akan terbenam sekitar satu jam setelah terbenamnya matahari. Walaupun masih ada kemungkinan bisa terlihat tapi intensitasnya turun drastis.

Jadi ketika Amerika bagian utara bisa menikmati pesona hujan meteor langka ini, kita di Indonesia hanya bisa gigit jari. Kecuali Indonesia yang berada di garis lintang utara, seperti di ujung utara Sumatera. Dari wilayah ini masih ada kemungkinan untuk mengamati hujan meteor Camelopardalids dengan intensitas sangat kecil.[]

Baca juga:

Asteroid Seukuran Bus Dekati Bumi

NASA Tantang Penduduk Bumi Berburu Asteroid

Editor: Ihan Nurdin

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Fenomena Langka Komet Hijau Sedang Terjadi

Video: Meteor Melintas di Texas

Indonesia 'Ladang' Terbaik untuk Melihat Gugusan…

Inilah 5 Fenomena Menarik yang Bakal…

Bumi Terancam, Manajemen NASA Buruk

HEADLINE

Mengapa Bupati Nagan Bilang Orang Yahudi Pintar?

AUTHOR