JASMINA Butik Fair menggelar pemilihan Putri Hijab Aafreen yang berlangsung di ACC Sultan Selim II, Banda Aceh, Jumat malam, 30 Mei 2014, pukul 20.00 WIB. Kegiatan ini merupakan ajang pemilihan serta mencari bakat putri hijab 2014.

Kegiatan ini merupakan inisiatif dari pemilik Jasmina Butik, Mohammed Parwez Alam dan Jasmina, pasangan suami isteri berdarah India dan kini menetap di Malaysia.

Pemilihan Puteri Hijab Aafreen diikuti oleh 43 peserta yang terdiri dari puteri terbaik dari seluruh Aceh yang berusia 15-25 tahun.

Acara yang  disponsori oleh Yuri Management ini juga di ikuti dengan ajang Launching Brand Aafreen Hijab, Bazaar Saree India 20-70 persen.

“Aafreen sendiri adalah nama dari puteri semata wayang kami. Kami menabalkan namanya untuk pemilihan Puteri Hijab dan Launching Brand Aafreen Hijab,” ujar Jasmina kepada ATJEHPOSTcom.

Menurutnya, mereka tertarik berinvestasi di Aceh karena penerapan Syariat Islam-nya. Sehingga mereka memilih Aceh sebagai tempat launching Brand hijab Aafreen dan pemilihan puteri hijab itu sendiri.

“Saya sangat tertarik dengan Aceh, Aceh menerapkan Syariat Islam dengan baik, sehingga cocok untuk Launching produk hijab kami dan pemilihan Puteri Hijab,” ujar Mohammed Parwez laki-laki asli India ini.

Pasangan ini telah memulai usaha sejak 20 tahun silam dengan nama Jasmina Trading Centre yang berpusat di Penang, Malaysia. Saat ini, kedua pasangan suami istri ini mulai melebarkan sayap bisnisnya ke Aceh sejak 16 tahun yang lalu di Meulaboh, Aceh Barat.

“Saat ini kami telah membuka satu butik lagi di Pasar Aceh pada awal tahun 2014,” ujarnya lagi.

Menurutnya, mereka berencana juga akan membuka butik di beberapa tempat lainnya di Aceh.

Pada awal tahun 2014, mereka membuka satu butik di Pasar Aceh Baru No. 43 B, Banda Aceh. Rencananya, mereka juga akan membuka butik di beberapa tempat lainnya di Aceh.

Adapun produk yang mereka sediakan yaitu Saree khas India, berbahan sutera, chiffon, semi sutera, lehenga, dan lain sebagainya dengan harga mulai dari Rp.70.000., hingga Rp. 5 juta.  “Saya berharap produk kami dapat diterima oleh masyarakat Aceh,” ujar Mohammed Parwez.