13 April 2015

politek
Video: Arsip Temu Kangen Kader PDIP dengan Eks PKI yang Dibubarkan
atjehpost.co
03 July 2014 - 11:23 am
"Sepertinya komunisme sedang lakukan rekonsolidasi secara serius dan terencana di Indonesia," ujar mantan Aster KSAD Mayjen TNI Purn Prijanto

Massa PDIP pada Rabu malam, 2 Juli 2014, menggeruduk kantor tvOne di Yogyakarta dan Jakarta. Mereka memprotes pemberitaaan tvOne yang menyebutkan PDI-P menampung kader Partai Komunis Indonesia.

Pemberitaan itu juga membuat Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo berang. Lewat sebuah pesan singkat yang dikirim ke kader partai, Tjahjo meminta mereka siaga satu untuk mengepung studio tvOne.

"...Partai minta pertanggung jawaban bukti siapa nama anggota PKI yang diberitakan TvOne tersebut. Ini menyangkut harga diri kehormatan partai dan Ibu Megawati Soekarnoputri yang dilecehkan oleh berita tvONE..." bunyi penggalan pesan pendek dari Tjahjo (Lihat: Ini Pesan Siaga Satu Sekjen PDIP Sebelum Massa Geruduk tvOne)

Terlepas benar tidaknya pemberitaan tvOne yang diprotes Tjahjo, sebenarnya ini bukan barang baru. Pada 24 Juni 2010, massa yang diketahui dari Front Pembela Islam (FPI) dan LSM Cinta Damai membubarkan pertemuan politisi  PDIP dengan sejumlah orang. Mereka adalah Ribka Tjiptaning, Rieke Dyah Pitaloka. Pertemuan  berlangsung di sebuah rumah makan di Banyuwangi, Jawa Timur. (Lihat video di atas)

Ketika itu, Rieke dan Ribka Tjiptaning bersikukuh pertemuan itu adalah agenda sosialisi kesehatan. Yang diundang beberapa elemen, namun beberapa peserta yang hadir diketahui merupakan keturunan keluarga bekas anggota PKI.

Ketua FPI Banyuwangi Aman Faturahman saat itu mengatakan pertemuan tersebut merupakan acara temu kangen bekas anggota PKI dan keturunannya, sehingga harus dibubarkan. "Sosialisasi kesehatan gratis dari Komisi IX hanya sebagai kedok. Saya curiga acara itu merupakan kegiatan terselubung untuk menumbuhkan semangat komunisme lagi karena banyak peserta dari luar Kabupaten Banyuwangi yang datang," kata Aman.

"Kami mengantisipasi tumbuhnya bibit PKI baru karena gerakan PKI pada tahun 1965 berawal dari Kabupaten Banyuwangi," katanya.

Belakangan, Rieke Dyah Pitaloka angkat bicara. Dikutip dari kapanlagi.com, Rieke bersikukuh itu acara  sosialisasi kesehatan gratis dan bisa dihadiri siapa saja, termasuk bekas anggota atau keturunan PKI. "Saya menyayangkan sikap yang dilakukan FPI, karena bekas anggota atau keturunan PKI juga warga negara Indonesia," katanya.

Ribka Tjiptaning juga kecewa dengan sikap FPI yang membubarkan secara paksa acara sosialisasi kesehatan gratis Komisi IX DPR. Padahal, menurut dia, sosialisasi tersebut sangat diperlukan oleh masyarakat di daerah.

"Kami tidak melakukan temu kangen bekas anggota atau keturunan PKI di Banyuwangi. Acara kami ini murni tugas Komisi IX DPR tentang sosialisasi pentingnya penyediaan fasilitas kesehatan gratis di daerah," ujarnya.

Namun, belakangan Gabungan Elemen Masyarakat Waspada Bahaya Laten Komunis melaporkan Ribka dan Rieke ke Dewan Kehormatan DPR dan Mendagri atas dugaan penyalahgunaan fasilitas negara untuk membangkitkan kembali neo-komunisme. (Lihat arsipnya di tautan ini)

Ribka Tjiptaning sendiri adalah penulis buku Aku Bangga Jadi Anak PKI. Diterbitkan pada 2002, buku itu sempat menuai kontroversi.

Ribka yang merupakan Wakil DPD PDIP Jawa Barat adalah putri dari RM Soeripto Tjondrosaputro, pengusaha dari kalangan ningrat di Solo yang menjadi anggota PKI. Saat tragedi G-30-S itu terjadi Tjiptaning masih berusia tujuh tahun. Dalam buku itu, Ribka mengisahkan kenangan buruk masa kecilnya.

Sebuah tulisan lain menyebutkan orang tua Rieke bernama Edy Prayitno adalah eks CGMI (Corp Gerakan Mahasiswa Indonesia) tahun 1965 yang merupakan organisasi mahasiswa underbow PKI. (Selengkapnya klik tautan ini). Edy meninggal dunia pada April 2013 dalam usia 73 tahun. (Lihat: Sebelum Meninggal Ayah Rieke Dyah Pitaloka Sempat Koma 4 Hari).

Yang terbaru, mantan Aster Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Mayjen TNI Purnawirawan Prijanto  mengungkapkan indikasi bangkitnya komunis PKI di Indonesia. "Sepertinya komunisme sedang lakukan rekonsolidasi secara serius dan terencana di Indonesia," ujar mantan Aster KSAD Mayjen TNI Purn Prijanto dalam siaran persnya kepada wartawan, Minggu, 29 Juni 2014 malam seperti dikutip sindonews.com.

Pernyataan Prijanto ditanggapi oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sidarto Danusubroto. Sebab, Prijanto mengait-ngaitkan indikasi bangkitnya komunis PKI di Indonesia dengan beberapa kader PDIP seperti Ribka Tjiptaning dan Rieke Dyah Pitaloka. Sidarto tak terima beberapa kader PDIP dikaitkan dengan indikasi bangkitnya PKI tersebut.

"Dia harus buktikan itulah. Pak Prijanto harus buktikan kalau dia komunis. Enak aja. Pak Prijanto suruh buktikan kalau mereka komunis. Kasihan orangnya kan," ujar Sidarto Danusubroto.

Tentu, bukan tindakan bijak membebankan masa lalu orang tua pada keturunannya. Namun, bukan langkah bijak pula Sekjen DPIP memerintahkan pengepungan media massa lantaran memberitakan kaitan partainya dengan eks PKI. Bukankah ini negara hukum? []

Baca juga:
Kisah Haru Eks Model Playboy Malaysia Terlahir Kembali di Jalan Islam

VIDEO: Berita Inikah yang Bikin Kader PDIP Menyerang tvOne?

Megawati Bicara Soal Penyerangan tvOne

Tiga Kerugian Jokowi-JK karena Penyegelan Kantor TVOne

Editor: Yuswardi A. Suud

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Terkait Pemberitaan Komunis, Begini Kesepakatan TV…

VIDEO: Berita Inikah yang Bikin Kader…

Megawati Bicara Soal Penyerangan TV One

Video: Arsip Temu Kangen Kader PDIP…

Tiga Kerugian Jokowi-JK karena Penyegelan Kantor…

HEADLINE

Partai Aceh Tak Ajukan Permohonan PHPU Legislatif

AUTHOR