Jalan-jalan ke negara orang menjadi kesempatan untuk mempromosikan daerah sendiri. Setidaknya sambil menyelam minum air, sambil jalan-jalan tak ada salahnya memperkenalkan daerah kita pada masyarakat luar.

Itulah yang dilakukan sekelompok backpacker Aceh yang belum lama ini jalan-jalan ke beberapa negara di Asia Tenggara.  Salah satu di antara mereka Fakhry, mengatakan di setiap destinasi yang mereka kunjungi, tiap kali berbicara atau berinteraksi dengan orang-orang yang mereka temui, selalu menyampaikan kalau mereka berasal dari Aceh.

“Yang unik kalau ada orang yang sudah tahu Aceh mereka pasti banyak menanyakan hal-hal terkait budaya dan pariwisata Aceh,” kata Fakhry kepada ATJEHPOST.co.

Fakhry pribadi mengaku punya cara unik ketika memperkenalkan Aceh kepada mereka yang sama sekali belum tahu tentang Aceh.

“Saya kaitkan dengan tsunami. U remember disaster tsunami?” kata Fakhry menirukan ucapannya pada backpacker yang ditemui di luar negeri. Setelah diingatkan dengan ‘tsunami’ mereka langsung tahu.

Bagi Fakhry menjadi backpacker mempunyai keunikan tersendiri karena bisa mengenal kebudayaan masyarakat lain. Seperti pengalaman dirinya dan tim dari Atjeh Bicycle Community saat di Kamboja misalnya, walaupun negara itu punya mata uang sendiri. Tapi transaksi di sana didominasi oleh dollar Amerika.

“Jadi walaupun sedang di Kamboja serasa berbelanja di Amerika,” katanya.[]