Kaeh hai aneuk lon…

Kaiem bek kamoe le…

Hai bijeh mata…

Bagi Anda penggemar lagu-lagu Aceh, mendengar lirik itu tentu langsung ingat dengan album Ie Mata Janda yang dinyanyikan Nurhasanah Tala. Lagu ciptaan M. Yacob Tailah itu populer sejak puluhan tahun silam.

“Lagu Ie Mata Janda itu diproduksi tahun 1994, dan masih diminati masyarakat Aceh sampai sekarang,” ujar Yuswaldy, penyiar program Lagu Aceh “Saleum Keu Rakan-rakan” pada Radio Adyemaja, di Hagu Barat Laut, Lhokseumawe kepada atjehpost.com, Sabtu, 8 Maret 2014.

Nur Hasanah Tala kini menjadi guru Taman Kanak-Kanak Malikussaleh di Gampong Hagu Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. “Sejak tahun 2005, saya aktif sebagai guru TK,” kata lulusan Diploma II Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK) ini saat ditemui tadi pukul 11.00 WIB, Sabtu.

Perempuan bersuara merdu ini lahir di Gampong Meuraksa, Kecamatan Meureudu, Pidie (sekarang Pidie Jaya) tahun 1965 silam. Sejak usia sekolah dasar hingga sekolah menengah, anak dari pasangan Murtala dan Halimah ini sering mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kecamatan dan berturut-turut menjadi qariah terbaik I.

Nurhasanah Tala kemudian saban tahun mendapat undangan dari panitia dakwah perayaan maulid di berbagai kecamatan di Pidie. Selain membaca ayat suci Alquran, ia diminta tampil membawakan lagu-lagu kasidah Aceh. Suara emas Nurhasanah Tala memikat Ibnu Arhas, pendakwah dan penyanyi Aceh yang sangat tenar pada masa itu.

“Saya kenal dengan Bang Ibnu Arhas tahun 1980-an saat menjadi qariah dan menyanyikan lagu-lagu kasidah pada acara dakwah maulid di Pidie. Kemudian saya diajak ke beberapa daerah di luar Pidie untuk menjadi qariah pada acara dakwah, diduetkan dengan Cut Rosmawar, istri Bang Ibnu Arhas,” ujar Nurhasanah Tala.

Ketika itu, Nurhasanah Tala juga bergabung dengan group nasyid di Meureudu yang sering mengikuti perlombaan tingkat kecamatan dan kabupaten.

Perkenalannya dengan Ibnu Arhas dan Cut Rosmawar berlanjut ke dapur rekaman. “Seingat saya, album Agam Dara Jameun Akhe, salah satu hasil duet saya, Cut Rosmawar dan beberapa penyanyi lain masa itu,” katanya.

Saat rekaman album bersama Cut Rosmawar di Medan, Nurhasanah Tala berkenalan dengan M. Yacob Tailah. “Bang Yacob juga rekaman lagunya di Medan,” ujar Nurhasanah Tala.

Setelah menikah pada tahun 1988, Nurhasanah Tala mulai jarang berjumpa dengan Cut Rosmawar dan Ibnu Arhas. Sebab ia pindah ke gampang asal suaminya di Ujong Blang, Banda Sakti, Lhokseumawe. 

“Kemudian saya diajak Bang Yacob Tailah untuk menyanyikan lagu-lagu ciptaanya. Di antaranya, album Ie Mata Janda, Duek Pakat, dan Bidan Langsa,” kata ibu satu anak ini.

Akan tetapi, Nuhasanah Tala tidak ingat lagi sejak kapan album Ie Mata Janda diluncurkan. Menurut M. Yacob Tailah ketika dihubungi tadi pukul 15.50 WIB, Sabtu, ia menggaet Nurhasanah Tala sejak tahun 1990. “Lagu Ie Mata Janda itu sejak tahun 1990-an,” katanya.

“Nurhasanah memiliki suara yang sangat merdu, sehingga lagu-lagu ciptaan saya yang dia nyanyikan sangat diminati masyarakat Aceh,” ujar Yakob Tailah yang juga perintis lahirnya Persatuan Artis dan Musisi Nanggroe Aceh (Pamna) pada tahun 1988.

Ketika lagu Ie Mata Janda tengah melejit, Nurhasanah Tala dan Yacob Tailah show ke Meulaboh, Sabang, dan Aceh Utara.

Belakangan, Nurhasanah yang tergabung dalam group Nurul A’la di Lhokseumawe mendapat tawaran rekaman lagu-lagu gambus. “Cukop jai album lagu gambus di rumoh lon,” kata penyanyi ini yang tengah berkarir sebagai guru TK.

Album gambus tersebut adalah Pahala Puasa, dan Nafsi-Nafsi diproduksi Restu Recod. Berikutnya, Sunat Itikeut, Syurga Indah, Harta Ngon Aneuk, Peudoman Hudep produksi Dona Record, Keuheundak Allah, Masjid Madinah, Pangkai Akhirat, dan Perjuangan Nabi produksi Mahligai Record.[]