Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto meminta kelompok bersenjata api Din Minimi di Aceh Timur menyerahkan diri kepada Polri. Setelah menjalani proses hukum, Din Minimi akan dibina agar bisa kembali ke tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan Pangdam Agus menjawab para wartawan seusai penanaman perdana tanaman kedelai di lahan seluas 40 Hektar di Gampong Pinto Makmur, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Kamis, 23 Oktober 2014.

Ia menyatakan Din Minimi tidak perlu takut menyerahkan diri kepada Polri sebab hal itu dinilai sebagai langkah lebih tepat. “Proses hukum yang nantinya akan dijalani di kepolisian berjalan seperti biasa. Seterusnya akan dibina dengan baik di Lembaga Pemasyarakatan, karena LP tempat menggodok pelaku kejahatan agar nanti bisa kembali ke masyarakat dengan baik,” ujarnya.

Pangdam Agus berharap pula persoalan masih adanya senjata api ilegal di tangan kelompok kriminal seperti Din Minimi tidak dibesar-besarkan. Sebab, kata dia, di luar Aceh juga beredar senjata api ilegal yang digunakan untuk perampokan dan tindak kejahatan lainnya.

“Karena Aceh pernah konflik sehingga terkesan lain, seakan-akan di sini paling parah, padahal sama saja,” kata Agus.

Pada bagian lain Pangdam menyebut sudah berkoordinasi dengan sejumlah Bupati termasuk di Aceh Utara agar menyiapkan para mantan kombatan maupun keluarganya untuk ikut seleksi menjadi prajurit TNI. Kata dia, TNI memberi kemudahan persyaratan tes bagi daerah seperti Aceh dan Papua.

“Saya sampaikan kepada Bupati agar bagi mereka (mantan kombatan) yang ingin ikut testing sebaiknya mempersiapkan diri dengan dilatih terlebih dahulu. Dan persyaratan mendasar tes tentu harus sehat jasmani dan rohani, karena tidak mungkin diterima menjadi prajurit kalau kondisi kesehatannya buru,” ujarnya.[]