21 March 2015

Ilustrasi kitab kuning
dayah
Santri Dayah Ikut Lomba Baca Kitab Kuning
Murdani Abdullah
11 December 2014 - 19:30 pm
Perlombaan ini dipustakkan di Dayah Thalibul Huda, Gampong Bayu, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, dari 11-13 Desember 2014.

SEBANYAK 92  santri dayah dari seluruh kabupaten-kota di Aceh mengikuti lomba baca kitab kuning yang diselenggarakan oleh Rabithah Thaliban Aceh (RTA) bekerjasama dengan Badan Pembinaan Pendidikan Dayah (BPPD) Aceh.

Perlombaan ini dipustakkan di Dayah Thalibul Huda, Gampong Bayu, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, dari 11-13 Desember 2014. Kegiatan dibuka oleh Kepala BPPB Aceh Dr Bustami Usman, serta dihadiri oleh ribuan santri, para undangan dan masyarakat sekitar dayah, Rabu malam 11 Desember 2014.

Bustami Usman dalam sambutannya mengatakan, peserta yang diundang berjumlah 92 orang. Katanya, masing-masing kabupaten kota mengirim empat orang peserta yang terdiri dari 1 orang peserta marhalah ula bidang Nahwu, 1  orang marhalah ula bidang Akhlaq, 1 orang bidang Tafsir dan terakhir 1 orang marhalah ‘Ulya bidang Fiqh, serta didamping oleh 23 orang pembina dari seluruh kabupaten/kota di Aceh.

Kata Bustami, dengan diselenggarakannya Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) ini, pihaknya berupaya mendorong dan meningkatkan kemampuan para santri untuk melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam berbasis kitab kuning.

Selain itu, diharapkannya juga bisa memperkokoh persatuan dan kesatuan sesama santri dengan menyambung silaturrahmi serta mendorong dan meningkatkan peran lembaga pendidikan dayah sebagai lembaga pendidikan Islam dalam melahirkan kader-kader ulama.

“Kegiatan perlombaan ini diselenggarakan dalam rangka mencetak kader ulama baru di Aceh. Sebab, tidak sah jadi ulama jika tidak bisa membaca kita kuning. Oleh sebab itu, Badan Dayah merasa berkewajiban meningkatkan mutu dan kualitas santri dayah dalam memahami kitab kuning, “ ujar Bustami.

Ketua Rabithah Thaliban Aceh (RTA) yang juga ketua panitia acara Tgk Hasbi Albayuni, mengatakan, ulama telah menjadi makhluk langka dewasa ini, sehingga karena kelangkaannya, banyak beredar ulama palsu.

Maka melalui program Musabaqah Qiraatil Kutub, diharapkan akan segera terwujud generasi  dayah yang mahir dalam penguasaan dan pemahaman kitab kuning sebagai persyaratan utama untuk menjadi ulama.

“Oleh karena itu, Rabithah Thaliban Aceh sangat berharap kepada Pemerintah Aceh untuk terus mengadakan Musabaqah Qiraatil Kutub ini di masa-masa yang akan datang dan meng-anggarkan dana yang cukup sebagaimana event-event lainnya, “ kata Teungku Hasbi Albayuni yang juga anggota MPU Provinsi Aceh ini.[]

Editor: Murdani Abdullah

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Santri Dayah Ikut Lomba Baca Kitab…

HEADLINE

AUTHOR