15 March 2015

Akun Facebook atas nama Usman Usman meneror Pimred ATJEHPOST.co terkait pemberitaan. @Dok
Akun Facebook atas nama Usman Usman meneror Pimred ATJEHPOST.co terkait pemberitaan. @Dok
news
Ikatan Pelajar Aceh di Semarang: Semuanya Ada Prosedur, Tidak Perlulah Meneror
Boy Nashruddin Agus
18 February 2015 - 13:40 pm
Rizki berharap media dalam pemberitaannya juga harus adil dan kredibel.

SEKRETARIS Umum Ikatan Pelajar Aceh-Semarang (IPAS), Rizki Asyary, menyayangkan adanya teror terhadap Pimpinan Redaksi ATJEHPOST.co, Yuswardi A Suud oleh akun Facebook bernama Usman Usman, Selasa, 17 Februari 2015 sekitar pukul 14.45 WIB.

"Kita sangat menyayangkan itu terjadi, kebebasan pers sangat penting. Menghalang-halangi pers sama dengan menghalangi hak publik," ujar Rizki kepada ATJEHPOST.co, Rabu, 18 Februari 2015.

Namun di sisi lain, Rizki berharap media dalam pemberitaannya juga harus adil dan kredibel. Menurutnya media tetap harus mengedepankan UU Pers dan etika jurnalistik dalam setiap peliputannya.

"Jika pun ada pemberitaan yang dianggap tidak sehat, kan bisa melalui hak jawab. Semuanya sudah ada prosedur, jadi tidak perlu lah teror meneror," katanya.

Sebelumnya diberitakan, sehari setelah mendapat surat protes dari Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh lantaran memberitakan dugaan korupsi dan nepotisme Gubernur Zaini Abdullah, hari ini redaksi ATJEHPOST.Co mendapat ancaman teror fisik.

Ancaman datang dari pemilik akun Facebook bernama Usman Usman yang menghubungi Pemimpin Redaksi ATJEHPOST.Co lewat pesan Facebook Massangger sekitar pukul 14,45 WIB.

Usman mengatakan pimpinan media ini telah merusak Aceh lewat pemberitaan. Ia pun meminta alamat kantor dan mengatakan ingin datang ke redaksi untuk menguliti kulit kepala pemimpin redaksi.

“Nak kupluek kulet ulee keuh (biar kukuliti kulit kepalamu),” ancam Usman Usman.

Namun, ketika dimintai nomor teleponnya agar dapat berdialog Usman menolak memberikan. Di akun Facebook-nya ia memasang wajah pria Arab.

Ancaman ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, telepon-telepon gelap sering masuk ke redaksi dan menebarkan teror, mulai dari ancaman pembunuhan hingga ancaman menyerang kantor.

Ancaman itu mulai berdatangan setelah media ini intens memberitakan dugaan korupsi yang diduga melibatkan kroni-kroni Gubernur Zaini Abdullah. Media ini juga mengungkap bobroknya manajemen perusahaan daerah PDPA dan PT Investasi Aceh yang berdampak pada tidak disetujuinya suntikan anggaran daerah untuk kedua perusahaan itu oleh Departemen Dalam Negeri.

Beberapa kali orang-orang di lingkaran terdekat Gubernur Zaini bergantian mengontak pimpinan media ini agar menghentikan pemberitaan terkait dugaan korupsi dan nepotisme Gubernur Zaini. Namun permintaan itu ditolak karena salah satu tugas media adalah mengawal kebijakan pemerintah dan penggunaan anggaran yang menyangkut kepentingan umum. []

Editor: Boy Nashruddin Agus

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Ikatan Pelajar Aceh di Semarang: Semuanya…

HEADLINE

Empat Pengedar Sabu Ditangkap di Pidie

AUTHOR