24 March 2015

Jajaran PT Perta Arun Gas menyambut kapal perdana LNG dari Tangguh, Papua, di Pelabuhan Blang Lancang, Lhokseumawe, Kamis, 19 Februari 2015. Foto Irman
Jajaran PT Perta Arun Gas menyambut kapal perdana LNG dari Tangguh, Papua, di Pelabuhan Blang Lancang, Lhokseumawe, Kamis, 19 Februari 2015. Foto Irman
meukat
DPR Aceh: Eksekutif Rayeuk 'Ap, Ban Pajoh Cilet
Murdani Abdullah
20 February 2015 - 21:00 pm
Menurutnya, Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) saat ini berlomba-lomba menarik investor agar mau menanam investasi di Aceh. Namun investasi yang ada tak sanggup diurus.

KETUA Fraksi Partai Aceh DPR Aceh, Kautsar Muhammad Yus, mengatakan Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) selama ini belum memiliki perencanaan matang soal investasi. Akibatnya, investasi yang adapun tidak tertangani dengan baik.

Eksekutif rayeuk ‘ap, ban pajoh cilet (Eksekutif besar kemauan, tapi makan ternyata cuma mampu sedikit),” ujar Kautsar di redaksi ATJEHPOST.co, Jumat sore, 20 Februari 2015.

Menurutnya SKPA saat ini berlomba-lomba menarik investor agar mau menanam investasi di Aceh. Namun investasi yang ada tak sanggup diurus.

“Investor geothermal Seulawah sudah lari. Kemudian sekarang soal PT Perta Arun Gas (PAG) yang jelas-jelas memberikan Aceh saham 30 persen. Namun itupun tak bisa diurus,” kata Kautsar. [Baca:100 Persen Saham PAG Masih Milik Pertamina].

“Jadi seperti kata Mualem, untuk apa capek-capek dan buang uang rakyat mencari investor, tapi yang sudah ada ditelantarkan,” ujar mantan aktivis mahasiswa Aceh ini.

Sebelumnya diberitakan Kautsar Muhammad Yus, juga mengatakan PT Perta Arun Gas (PAG) yang kini mengoperasikan regasifikasi LNG di Kompleks Kilang PT Arun di Lhokseumawe, tanpa saham Aceh merupakan tamparan bagi Pemerintah Aceh.

“Ini tamparan keras untuk pemerintah Aceh. Kita gembar-gembor promosi investasi, tapi yang sudah ada tidak bisa dimanfaatkan,” kata Kautsar Muhammad Yus, kepada ATJEHPOST.co, di redaksi ATJEHPOST.co, Jumat sore 20 Februari 2015.

Menurutnya, investasi yang sudah ada seperti pengelolaan regasifikasi LNG di Kompleks Kilang PT Arun. Harusnya, pengelolaan ini masuk saham Pemerintah Aceh sebesar 30 persen. Namun karena keterlambatan eksekutif bertindak mengakibatkan pengelolaan investasi ini berjalan tanpa keikutsertaan Aceh.

“Orang (Pertamina-red) pipa yang tidak ada sudah terpasang. Nah, kita (Pemerintah Aceh-red) mengurus internal PDPA saja tidak sanggup,” kata politisi Partai Aceh ini.

“Ini jelas ketidakmampuan kita. Tak perlu menyalahkan pusat. Tak usah gembar-gembor mencari investor, jika yang sudah ada tidak bisa ditangani,” kata Kautsar.[]

Editor: Murdani Abdullah

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

PDPA Mau 'Dibunuh', Bosnya Loncat ke…

4 Maret, Gas Arun Masuk PLTGU…

[Foto]: Ketua Fraksi Partai Aceh Kunjungi…

DPR Aceh: Eksekutif Rayeuk 'Ap, Ban…

Ini Solusi DPR Terkait Saham Aceh…

HEADLINE

Warga Bireuen Buru Giok dan Batu Solar

AUTHOR