20 April 2015

Teuku Wisnu. @dream.co.id
Teuku Wisnu. @dream.co.id
gaminong
Teuku Wisnu: Saya Merindukan Suasana Saat Masih Menjadi Bocah di Sigli
Dream.co.id
02 March 2015 - 23:35 pm
Di puncak ketenaran, dia malah merasa lebih berbahagia saat belajar mengaji di meunasah. Ia pun memutuskan berubah.

Pemuda itu kini berjenggot tebal. Berbaju koko. Bercelana bahan “menggantung” yang memperlihatkan mata kaki. Tampak kontras dengan tampangnya dulu, saat sang pemuda menjadi pelakon ganteng dalam sejumlah sinteron.

Dialah Teuku Wisnu. Artis yang baru mengubah penampilan. Pada Jumat 23 Januari 2015 itu, dia membagi kisah “hijrah” kepada puluhan orang yang hadir dalam sosialisasi metode cepat dan mudah membaca Al-Quran di Amel Convention Hall, Banda Aceh.

Di hadapan mereka, Wisnu mengaku bersyukur telah diberi limpahan rezeki selama menjadi artis Ibukota. Namun, dunia artis dengan gelimang harta itu ternyata tak membuatnya tenteram. Malah membuatnya terjerembab ke dalam kubangan dosa. Pergaulan yang selama ini dijalani, ternyata penuh kemaksiatan.

“Lama-lama saya merasa tidak nyaman, saya merasa berdosa. Dari situ saya merindukan suasana saat masih menjadi bocah di Sigli di mana saya merasakan kehidupan yang bahagia, belajar ngaji di meunasah (musala) dan tergabung dalam remaja masjid,” tutur Wisnu sebagaimana dikutip Dream dari situs resmi Walikota Banda Aceh.

Karena perasaan tak nyaman itulah, Wisnu memutuskan berhijrah. Menarik diri dari pergaulan kelam. “Saya pun mengakhiri pergaulan saya di dunia yang selama ini saya geluti. Kemudian saya mencari suasana baru di lingkungan yang lebih Islami. Saya pun merasa nyaman dan tenang,” tutur dia.

Tak hanya mengubah penampilan. Kini Wisnu juga aktif dalam berbagai kegiatan Islami. Salah satunya, dia ditunjuk sebagai duta komunitas pembaca Alquran, One Day One Juz (ODOJ). Sebuah komunitas yang berkomitmen untuk menyelesaikan Alquran dalam sebulan, dengan cara mencicil dengan membaca satu juz Alquran tiap harinya.

***

Dengan tampang baru yang berjenggot, perubahan penampilan Teuku Wisnu sempat menjadi sorotan. Penampilan itu bahkan sempat menjadi “topik hangat” di jejaring sosial. Banyak yang memberi dukungan, namun tak sedikit pula yang mencibir. Reaksi pro-kontra masyarakat itu disadari penuh oleh Wisnu.

“Perubahan saya saat ini, awalnya banyak mengundang tanya. Ada yang bersyukur karena saya sudah mendapat hidayah, mendukung perubahan yang ada, dan mendoakan dengan bahagia agar selalu istiqomah. Namun tidak sedikit yang mencibir, nyinyir dan berubah jadi ‘haters’,” tulis Wisnu dalam blog pribadinya.

Dia menerima perdebatan itu dengan lapang dada. Bagi Wisnu, hidayah untuk mendekatkan diri kepada Allah tidak hanya bisa didapatkan oleh orang-orang tertentu saja. Semua orang bisa dan tidak perlu menunggu waktu. Lebih baik, hidayah itu dijemput.

“Menurut saya jika kita tidak menjemputnya, hidayah belum tentu singgah. Saya juga masih dangkal ilmu, harus lebih banyak belajar dan butuh bimbingan,” tambah Wisnu.

Setelah “berhijrah” Wisnu mengaku lebih nyaman. Dia merasa berada di tengah-tengah lingkungan yang benar. Kini bukan undangan pesta glamor yang dia datangi. Wisnu kini lebih banyak menghadiri majelis taklim, belajar Alquran dan Islam dari ustaz dan ulama.

Bagi Wisnu, hati tak bisa dibohongi. Dia mencoba menerapkan apa yang sudah tertera dalam Alquran dan hadis. Dalam blog itu Wisnu juga mengutip sebuah hadis riwayat Bukhari, di mana Nabi Muhammad bersabda: “Jika kalian berteman dengan penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi dan mendapat bau harum darinya. Dan jika kalian berteman dengan tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar atau kamu akan memdapat bau yang tidak sedap darinya.”

Menurut dia, teman yang saleh senantiasa mendorong ke dalam ketaatan dan bisa mengingatkan agar terhindar dari hal-hal yang membahayakan. “Namun sebaliknya, berteman dengan orang-orang yang bersifat jelek bisa mendatangkan keburukan dan kehancuran,” tulis Wisnu.

***

Wisnu lahir di Jakarta, 4 Maret 1985. Putra pasangan Teuku Yusar dan Wuwuh A Putri ini sempat melewatkan enam tahun masa kanak-kanaknya di Sigli, Aceh. Di akhir SMP, dia kembali ke Jakarta. Pendidikannya terus berlanjut hingga ke Jurusan Hubungan Internasional Universitas Moestopo.

Bungsu dari empat bersaudara ini terjun ke dunia hiburan karena kecelakaan. Saat itu, Wisnu yang meminjam mobil sang tante mengalami kecelakaan di tol dalam kota. Dia tak punya uang untuk mengganti kerusakan mobil. Seorang teman menyarankan dia mengikuti casting iklan jika ingin cepat dapat uang. Akhirnya dia mengikuti saran itu.

Sejak itulah dia tampil dalam sejumlah iklan. Namanya semakin dikenal.

Tak hanya iklan, kemudian dia membintangi sejumlah sinetron. Salah satunya adalah “Cinta Fitri” yang tayang hingga tujuh season. Melalui sinetron itulah dia mengenal Shireen Sungkar. Selain sinetron, Wisnu juga menjadi presenter dan tampil dalam beberapa film layar lebar.

Sebagai aktor, nama Wisnu semakin berkibar. Sejumlah penghargaan berhasil dia sabet. Di antaranya adalah kategori Aktor Favorit dalam ajang Panasonic Award ke-12 pada 27 Maret 2009. Wisnu juga dinobatkan sebagai Aktor Ngetop dalam SCTV Award pada 2007-2010.

Wisnu akhirnya menikahi Shireen Sungkar pada 17 November 2013. Kini dia dikaruniai satu putra yang diberi nama Teuku Adam Al Fatih.

Masyarakat memang baru membincangkan perubahan Wisnu setelah pernikahannya dengan Shireen. Namun sejatinya, Wisnu mulai mengubah gaya sebelum berumah tangga. “Perubahan sebelum nikah, tetapi setelah nikah semakin perdalam agama. Saya sadar istri dan anak butuh ilmu agama, jadi saya dalami itu,” kata dia.

Sejak mengubah penampilan, kemunculan Wisnu di layar kaca memang mulai berkurang. Tapi bukan berarti dia sama sekali tak mau lagi bermain sebagai aktor. Hanya saja dia membatasi diri untuk mengambil peran-peran yang sesuai dengan tuntunan Islam. Jika tak sesuai, dia tak segan menolaknya.

“Sudah pernah (saya) nolak. Masalah job yang jenggotnya mesti cukur, sudah pasti saya tolak,” ujar Wisnu.

Dan dia rupanya sudah memantapkan hati. Wisnu telah merintis usaha untuk bersiap jika suatu saat harus meninggalkan dunia hiburan secara total. Dengan sejumlah rekan, dia mendirikan restoran Sushi Miya8i yang terus mengembangkan cabang. Selain itu, dia juga menggeluti bisnis busana muslim dengan merek Gerai Hawa.

Teuku Wisnu memang telah memutuskan untuk “hijrah.” Pindah dari dunia gemerlap aktor ke jalan zikir yang lebih diridhai Ilahi. Tentu saja ini bukan jalan yang mudah. Di antaranya dia tegas menolak peran yang mengharuskan dia memotong jenggot yang dia pelihara  sesuai Sunah Nabi. Bukan jalan yang mudah memang…[]

Baca berita menarik lainnya di Dream.co.id

Editor: Boy Nashruddin Agus

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Teuku Wisnu: Saya Merindukan Suasana Saat…

Metamorfosis Para Artis; Dari Gito Rollies…

Perjuangan Teuku Wisnu-Shireen Sungkar Jajakan Hijab

Teuku Wisnu Banting Stir ke Dunia…

Tiga Desainer Indonesia Bicara Tentang Perubahan…

HEADLINE

[FOTO]: Atlet Muaythai Aceh Berlatih Jelang Kejuaraan Dunia

AUTHOR